DAMPAK GLOBALISASI
DISUSUN OLEH :
AGUNG SUTRISNO
(02)
KELAS :
IX - D
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
nama sekolah
2016
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami
panjatkan kekhadirat Allah SWT, Tuhan yang telah memberikan beragam nikmat-Nya
kepada kita semua sehingga Alhamdulillah kami diberikan kelancaran dalam
membuat makalah ini. Salawat dan salam semoga selamanya tercurah
dan terlimpah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya, para sahabatnya serta
seluruh umatnya termasuk kita yang akan melanjutkan perjuangan dakwahnya semoga
kita akan mendapatkan safa’atnya nanti diakhirat, amin.
Saya mengucapkan terima kasih
yang sebesar – besarnya kepada seluruh pihak yang telah mendukung
terselesaikanya makalah ini.
Saya menyadari bahwa Makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan, karena saya pun masih dalam tahap belajar. Oleh
karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini di kemudian hari. Semoga Makalah ini memberikan
manfaat yang besar bagi kita semua. Amin.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Fakta dan Aspek Globalisasi
B. Aspek-aspek dan Dampak Globalisasi
C. Pengaruh Globalisasi Terhadap Kehidupan
Berbangsa dan Bernegara
D. Sikap Terhadap Pengaruh Globalisasi
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Di era modern seperti sekarang
ini tidak lepas dengan istilah Globalisasi.Kehadiran teknologi informasi dan
teknologi komunikasi mempercepat akselerasi proses globalisasi ini. Globalisasi
menyentuh seluruh aspek penting kehidupan. Globalisasi menciptakan berbagai
tantangan dan permasalahan baru yang harus dijawab, dipecahkan dalam upaya
memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan kehidupan.
Oleh karena itu sebagai manusia
yang hidup pada era ini, kita juga harus mengetahui pengertian, dan dampak
globalisasi itu sendiri, baik terhadap masyarakat luas maupun terhadap diri
kita pribadi, agar kita dapat mengambil semua hal positif dan menghindari hal
negatif dari Globalisasi itu.
Globalisasi adalah suatu fenomena
khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus dalam masyarakat global dan
merupakan bagian dari proses manusia global itu. Kehadiran teknologi informasi
dan teknologi komunikasi mempercepat akselerasi proses globalisasi ini.
Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting kehidupan. Globalisasi menciptakan
berbagai tantangan dan permasalahan baru yang harus dijawab, dipecahkan dalam
upaya memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan kehidupan. Globalisasi sendiri
merupakan sebuah istilah yang muncul sekitar dua puluh tahun yang lalu, dan
mulai begitu populer sebagai ideologi baru sekitar lima atau sepuluh tahun
terakhir. Sebagai istilah, globalisasi begitu mudah diterima atau dikenal
masyarakat seluruh dunia. Wacana globalisasi sebagai sebuah proses ditandai
dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga ia mampu
mengubah dunia secara mendasar. Globalisasi sering diperbincangkan oleh banyak
orang, mulai dari para pakar ekonomi, sampai penjual iklan. Dalam kata
globalisasi tersebut mengandung suatu pengetian akan hilangnya satu situasi
dimana berbagai pergerakan barang dan jasa antar negara diseluruh dunia dapat
bergerak bebas dan terbuka dalam perdagangan. Dan dengan terbukanya satu negara
terhadap negara lain, yang masuk bukan hanya barang dan jasa, tetapi juga
teknologi, pola konsumsi, pendidikan, nilai budaya dan lain-lain. Konsep akan
globalisasi menurut Robertson (1992), mengacu pada penyempitan dunia secara
insentif dan peningkatan kesadaran kita akan dunia, yaitu semakin meningkatnya
koneksi global dan pemahaman kita akan koneksi tersebut. Globalisasi juga
berpengaruh terhadap pemuda dalam kehidupan sehari-hari, seperti budaya
berpakaian, gaya rambut dan sebagainya.
B. Rumusan
Masalah
1. Bagaimana fakta dan proses
globalisasi?
2. Bagaimana aspek-aspek dan dampak
globalisasi?
3. Bagaimana pengaruh globalisasi
terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara?
4. Bagaimana sikap terhadap pengaruh
globalisasi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui fakta dan proses
globalisasi.
2. Untuk mengetahui aspek-aspek
globalisasi.
3. Untuk mengetahui pengaruh globalisasi
terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara.
4. Untuk mengetahui sikap terhadap
pengaruh globalisasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Fakta
dan Proses Globalisasi
1. Proses
Globalisasi
Banyak sejarawan yang menyebut
globalisasi sebagai fenomena di abad ke-20 ini dapat dihubungkan dengan
bangkitnya ekonomi internasional. Padahal interaksi antarbangsa di dunia telah
ada selama ber abad-abad. Bila di telusuri benih-benih globalisasi telah tumbuh
ketika manusia mulai mengenal perdagangan antar negri sekitar tahun 1000 dan
1500 SM. Saat itu, para pedagang dari cina dan india mulai menelusuri negeri
lain baik melalu jalan darat (jalan sutera) maupun jalan laut untuk berdagang.
Fase selanjutnya di tandai dengan
dominasi perdagangan kaum Muslim di kawasan Asia dan Afrika. Kaum muslim
membentuk jaringan perdagangan yang antara lain meliputi cina, jepang ,
vietnam, indonesia, malaka, india, persia, pantai afrika timur, laut tengah,
venesia, dan genoa. di samping membemtuk jaringan dagang, kaum pedagang muslim
juga menyebarkan nilai-nilai agamanya, nama-nama, abjad, arsitek,nilai sosial
dan budaya arab ke warga dunia.
Fase selanjutnya di tandai dengan eksplorasi dunia secara besar-besaran oleh bangsa eropa. Spanyol, Portugis, Inggris, dan Belanda adalah pelopor eksplorasi-eksplorasi ini. hal lain di dukung pula dengan terjadinya revolusi industri yang meningkatkan keterkaitan antarbangsa dunia. berbagai teknologi mulai di temukan dan menjadi dasar perkembangan teknologi saat ini, seperti komputer dan internet. Pada saat itu, berkmbang pula kolonialisasi yang membawa pengaruh besar terhadap difusi (penyebaran) antar kebudayaan dunia.
Fase selanjutnya di tandai dengan eksplorasi dunia secara besar-besaran oleh bangsa eropa. Spanyol, Portugis, Inggris, dan Belanda adalah pelopor eksplorasi-eksplorasi ini. hal lain di dukung pula dengan terjadinya revolusi industri yang meningkatkan keterkaitan antarbangsa dunia. berbagai teknologi mulai di temukan dan menjadi dasar perkembangan teknologi saat ini, seperti komputer dan internet. Pada saat itu, berkmbang pula kolonialisasi yang membawa pengaruh besar terhadap difusi (penyebaran) antar kebudayaan dunia.
Semakin berkembangnya industri
dan kebutuhan akan bahan baku serta pasar juga memunculkan berbagai perusahaan
multinasional di dunia. Di Indonesia misalnya, sejak diberlakukanya politik
pintu terbuka, perusahaan-perusahaan di eropa membuka berbagai cabangnya di
Indonesia. Freeport dan Exxon dari Amerika serikat, Unilever dari Belanda,
British petroleum dari inggris adalah beberapa contohnya. Perusahaan
multinasional seperti ini tetap menjadi ikon globalisasi hingga saat ini.
Fase selanjutnya terus berjalan
dan mendapat momentumnya ketika perang dingin berakhir dan komunisme di dunia
runtuh. Runtuhnya komunisme seakan memberi pembenaran bahwa kapitalisme adalah
jalan terbaik dalam mewujudkan kesejahteraan dunia. Implikasinya, negara-negara
di dunia mulai menyediakan diri sebagai pasar yang bebas. hal ini di dukung
pula dengan perkembangan teknologi komunikasi dan transportasi. Alhasil,
sekat-sekat antar negara pun mulai kabur.
2. Fakta
Globalisasi
Istilah Globalisasi, pertama kali
digunakan oleh Theodore Levitt tahun 1985 yang menunjuk pada politik-ekonomi,
khususnya politik perdagangan bebas dan transaksi keuangan.
Beberapa kalangan berpendapat
bahwa, akar munculnya globalisasi adalah revolusi elektronik dan disintegrasi
negara-negara komunis. Revolusi elektronik melipatgandakan akselerasi
komunikasi, transportasi, produksi, dan informasi.
Disintegrasi negara-negara
komunis yang mengakhiri Perang Dingin memungkinkan kapitalisme Barat menjadi
satu-satunya kekuatan yang memangku hegemoni global. Itu sebabnya di bidang
ideologi perdagangan dan ekonomi, globalisasi sering disebut sebagai
Dekolonisasi (Ommen), Rekolonisasi (Oliver, Balasuriya, Chandran),
Neo-Kapitalisme (Menon), Neo-Liberalisme (Ramakrishnan). Malahan Sada menyebut
globalisasi sebagai eksistensi Kapitalisme Euro-Amerika di Dunia Ketiga.
(dikutip dari artikel: Globalisasi, oleh RP Borrong). Sebagian lagi berpendapat
bahwa meski kata globalisasi belum dikenal, globalisasi telah ada jauh sebelum
revolusi eloktronik terjadi.
Berkaca pada sejarah terbentuknya
globalisasi, terlepas dari pro-kontra para pakar globalisasi mengenai sejarah
globalisasi yang belum terselesaikan hingga sekarang ini. Sesuatu yang sangat
menggembirakan adalah dibalik pro-kontra itu, benang merah globalisasi masih
menampakkan sosoknya. Globalisasi kemudian diartikan sebagai suatu upaya ummat
manusia untuk berinteraksi antar sesamanya yang tidak lagi terkendala oleh
jarak, batas-batas ruang dan terciptanya efisiensi waktu. Interaksi itu bisa
berupa kerjasama, kompromi, saling bertukar pikiran, berdagang dll. Intinya
adalah penciptaan kemudahan-kemudahan, pengurangan bahkan penghapusan
kemiskinan dan ketimpangan, serta manusia saling memahami dan mengenal.
Kemajuan teknologi dan informasi
sebagai batu loncatan dalam mempercepat laju arus globalisasi. Media Internet
sebagai salah satu pondasi globalisasi itu sendiri semakin marak diakses
masyarakat dan harganyapun semakin murah. Ketersediaan gatged (Handphone,
Labtop) murah dan memadai terus-menerus memperluas jangkauan interaksi manusia,
melintasi batas-batas teritori, memodifikasi waktu dan loncatan-loncatan ruang
yang semakin menakjubkan. Kesemuanya itu semakin memperlengkap sketsa
globalisasi.
Jika boleh menyederhanakan.
Globalisasi ibarat sebuah proyek. Oleh karena ia berbentuk proyek maka tentunya
memiliki dampak, terlepas dampak yang ditimbulkan mengarahkan menusia pada
suatu kemajuan ataukah justru menjerumuskan menusia kedalam kebinasaan dan
kemunduran (keterbelakangan). Globalisasi sebagai proyek masa depan jelas akan
berhadapan secara terang-terangan dengan aneka macam benturan. Benturan
ideologi, moral, budaya, politik, ekonomi, agama dll, tentunya dari
benturan-benturan tersebut melahirkan beberapa bentuk sikap. Misalnya;
kerjasama, kompromi, ataupun pertentangan.
Pro-Kontra terhadap globalisasi
jelas adalah sebuah kewajaran yang alamiah. Akan tetapi sangat disayangkan
jikalau Pro maupun Kontra itu muncul atas dasar pertimbangan asa mamfaat
semata. Pro ketika melihat efek-efek positif dan Kontra ketika melihat efek
negative jauh lebih banyak ketimbang efek positifnya.
Tentunya esensi penyikapan yang
benar terhadap globalisasi sangat dibutuhkan, tidak sekedar pada tatanan Pro
atau Kontra, akan tetapi memahami globalisasi sebagai suatu proyek manusia secara
massal dan mengglobal, tentunya harus dikelola secara massal dan mengglobal
pula. Kesadaran individu secara khusus dan kesadaran universal secara umum
sangat dibutuhkan.
Fakta justru menunjukkan banyak
individu yang tidak menyadari posisi dan peran mereka terhadap globalisasi.
Oleh karena ketidak sadaran tersebut, beberapa pihak seperti para pemilik modal
mereduksi ketidak sadaran itu kedalam sebuah proyek capital yang dimana
masyarakat dikondisikan pada suatu tatanan nilai yang mereka tidak paham akan hakikatnya,
parahnya lagi mereka tidak sadar kalau sedang dikondisikan dan dimanfaatkan
oleh sekelompok kepentingan tertentu.
Oleh karena globalisasi ibarat
sebuah proyek dan tentunya masyarakat dunia adalah bagian dari proyek tersebut
maka, proyek globalisasi harus terus menerus dievaluasi. Lewat pembentukan
kesadaran secara individu pada khususnya dan penyadaran terhadap masyarakat
dunia (global) pada umumnya. Sadar akan posisi, potensi, dan peran
masing-masing
Masalah-masalah urgen dan sangat
mendesak untuk segera disikapi:
1. Borderless. Penghapusan batas-batas
wilayah teritori dalam cakupan negara
2. Mengaburnya nilai dan identitas.
Adanya budaya meniru yang tidak didasari oleh pemahaman dan kesadaran terhadap
apa yang ditirukan
3. Pengkondisian secara massal dan
massif. Globalisasi yang identik dengan Ekonomi-politik mengejawatahkan
kepentingan-kepentigan capital yang tercermin dalam korporasi Trans-nasional
mengkondisikan masyarakat dunia pada suatu nilai yang sejalan dengan proyek
ekonomi-politiknya dan mengeliminasi segala nilai yang dipandang menghambat
atau menentang proyek ekonomi-politiknya. Contoh; IMF dan Tragedi kemalangan
kaum petani Indonesia pasca krisis 1998. UU penanaman modal yang terlampau
liberal dan kebablasan. Isu-isu global (ex; Global warming) yang carut marut
tak karuan
4. Westernisasi ala Amerika. Sebagian
kalangan mengartikan globalisasi sebagai manifestasi dari westernisasi ala
Amerika, Globalisasi kemudian menjadi identik dengan proyek ekonomi kapitalis,
segala sesuatu telah dipandang sebagai komoditi ekonomi (materil). Benarkah
globalisasi hanya sebatas itu.
B. Aspek-aspek
dan Dampak Globalisasi
1. Aspek
Globalisasi
Aspek globalisasi mempunyai tiga
dimensi pokok, yaitu globalisasi ekonomi, globalisasi polotik, dan globalisasi
budaya.
a. Globalisasi
ekonomi
Dalam bidang ekonomi, globalisasi
di tandai dengan lahirnya negara-negara industri raksasa serta korporasi
perdagangan raksasa. Akibat proses globalisasi memunculkan gejala-gejala global,
antara lain sebagai berikut :
1) Diadakan desentralisasi produk yang
bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
2) Lahirnya pasar global.
3) Keuangan global.
4) Dalam mencapai efesiensi dan
produktivitas, dikembangkan desentralisasi manejerial.
5) Dalam hal ketatanegaraan, terdapat
kecenderungan untuk merekrut tenaga kerja yang fleksibel.
6) Pemanfaatan sumber daya manusia atau
pekerja.
b. Globalisasi
politik
1) munculnya barisan-barisan satpam sebagai
penjaga keamanan di kantor-kantor atau di daerah pemukiman eksklusif.
2) Dalam daerah komunikasi dan manajemen
ekonomi, peranan swasta semakin lama semakin besar, bahkan mengarah pada skala
internasional atau kegiatan antar pemerintah.
3) Dalam hal kedaulatan negara, ada
kecenderungan untuk menyerahkan kepada unit-unit politik yang lebih luas,
seperti uni Eropa, ASEAN, dan OPEC. Organisasi-organisasi internasional UNO,
WTO, IMF, merupakan contoh unit-unit politik yang supranasional.
c. Globalisasi
budaya
Globalisasi budaya mengenal
berbagai dimens, yaitu dimensi sacri – scape,ethno – scape, enoco, - scape,
media - scape, dan leisure – scape.
1) Dalam sacri – scape terjadi proses
deteritorialisasi dari mozaik agama. Pusat-pusat kepercayaan atau agama bukan
lagi di anggap milik suatu negara, tetapi memiliki umat manusia.
2) Dalam ethno – scape terjadi berbagai
deteritorialisasi dan muncul kosmopolitanisme serta keanekaragaman bangsa di
dalam suatu negara.
3) Dalam enoco, - scape terjadi berbagai
proses kompleks, antara lain dematerialisasi dan kondisi-kondisi perokonomian
dunia.
4) Dalam media – scape adanya distribusi
global dari informasi dan citra yang di tayangakan oleh berbagai media.
5) Dalam leisure – scape adanya turisme
universal.
2. Dampak
Globalisasi
a. Dampak
Positif
a) Bidang politik
1) Terjadinya perubahan sistem
ketatanegaraan pada suatu negara.
2) Munculnya partai-partai baru.
3) Meningkatnya perlindungan HAM.
4) Meningkatnya kedewasaan dan
kemandirian partai politik.
b) Bidang ekonomi
1) Mempermudah Proses pembangunan
industri.
2) Mendorong mempercepat pertumbuhan
ekonomi nasional.
3) Suku bunga bank rendah.
4) Meningkatnya pendapatan masyarakat.
c) Bidang sosial budaya
1) Mempercepat perubahan pola kehidupan
suatu negara.
2) Terjadi pergeseran nilai kehidupan
dalam masyarakat.
3) Hidup menjadi mudah dan murah.
4) Meningkatnya budaya disiplin dan etos
kerja, sehingga meningkatkan hasil produktifitas dan prestasi kerja.
d) Bidang Hankam
1) Kerja sama pertahanan dan keamanan.
2) Diperlukan pasukan bersenjata untuk
kepentingan perdamaian negara-negara yang sedang bergejolak.
3) Meningkatnya kewaspadaan dan
ketahanan nasional, persatuan dan kesatuan bangsa, kesetiaan pada pancasila,
dan pemahaman wawasan nusantara, sehingga terhindar separatisme, konflik
sosial, dan disintegrasi bangsa.
b. Dampak
negatif globalisasi
a) Bidang politik
1) Munculnya sikap arogansi
politik(kekuasaan dan politik).
2) Adanya money- politik dalam kehidupan
masyarakat.
3) Menimbulkan euforia politik
(kegembiraan/kebebasan politik yang berlebihan), yaitu kegiatan yang
mengatasnamakan HAM dan demokrasi tetapi memiliki target utama meraih kekuasaan
lokal atau pusat.
b) Bidang ekonomi
1) Matinya usaha kecil yang tidak
kompetitif.
2) Jumlah angka pengangguran masih
tinggi.
3) Upah kerja yang belum profesional
atau masih rendah.
4) munculnya kebijakan pemerintah yang
tidak menguntungkan petani.
c) Bidang sosial budaya
1) Kesulitan pengendalian dan seleksi
masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan budaya bangsa indonesia.
2) Mudahnya memperoleh barang-barang ilegal,
seperti barang-barang ponografi dan narkoba.
3) Makin meningkatnya budaya kekerasan
yang terjadi dalam kehidupan masyarakat.
d) Bidang Hankam
1) Munculnya gerakan-gerakan
separatisme.
2) Adanya gejala disintegrasi bangsa
yang membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa dan negara kesatuan Republik
Indonesia.
3) terjadinya pelanggaran teritorial
negara Republik indonesia.
4) Adanya campur tangan pihak asing
terhadap kebijakan dalam negara indonesia.
C. Pengaruh
Globalisasi Terhadap Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Globalisasi merupakan kenyataan
yang sulit untuk dihindarkan sebagai akibat semakin membaiknya jaringan
transfortasi dan komunikasi di dunia. Globalisasi tidak hanya terjadi dalam
bentuk kebudayaan yang bersifat material, tetapi juga bersifat politik,
ekonomi, perdagangan, pertahanan, kesenian, dan bahasa. Hukum atau norma yang
mengaturpun menjadi hukum Internasional.
Respon bangsa Indonesia terhadap
globalisasi adalah sebagai peluang dan tantangan. Peluang berarti setiap orang
mempunyai kesempatan yang sama untuk memanfaatkan situasi ini dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya dengan baik, sedangkan tantangan berarti setiap orang diberi
kesempatan untuk berkompetisi dan menunjukkan kemampuannya. Peluang dan tanganan
yang dapat kita peroleh dari globalisasi adalah sebagai berikut :
1. Pasar bebas, yaitu pasar dimana suatu
produk menjadi semakin luas dan pemasarannya semakin banyak.
2. Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi dapat dengan mudah dan dapat diterima.
3. Wawasan budaya semakin luas.
4. Peluang dan tantangan bisnis dalam
bidang kepariwisataan semakin terbuka.
5. Lapangan kerja semakin terbuka dan
banyak.
Masuknya budaya asing ke
indonesia disebabkan salah satunya karena adanya krisis globalisasi yang
meracuni indonesia. Pengaruh tersebut berjalan sangat cepat dan menyangkut
berbagai bidang kehidupan. Tentu saja pengaruh tersebut akan menghasilkan
dampak yang sangat luas pada sistem kebudayaan masyarakat. Begitu cepatnya pengaruh
budaya asing tersebut menyebabkan terjadinya goncangan budaya(culture shock),
yaitu suatu keadaan dimana masyarakat tidak mamapu menahan berbagai pengaruh
kebudayaan yang datang dari luar sehingga terjadi ketidakseimbangan dalam
kehidupan masyarakat yang bersangkutan.
Adanya penyerapan unsur budaya
luar yang di lakukan secara cepat dan tidak melalui suatu proses internalisasi
yang mendalam dapat menyebabkan terjadinya ketimpangan antara wujud yang di
tampilkan dan nilai-nilai yang menjadi landasannya atau yang biasa disebut
ketimpangan budaya.
Teknologi yang berkembang pada
era globasisasi ini mempengaruhi karakter sosial dan budaya dari lingkungan
sosial . Menurut Soerjono Soekanto (1990) masuknya budaya asing ke indonesia
mempunyai pengaruh yang sangat peka serta memiliki dampak positif dan negatif.
D. Sikap
terhadap Pengaruh Globalisasi
Indonesia sebagai negara
berkembang tidak dapat menutup diri dari modernisasi dan globalisasi. Hal
tersebut didasarkan dimulainya pasar global yang menandakan era globalisasi
secara besar-besaran pada 2015. Oleh karena itu, semua orang harus
mempersiapkan diri agar dapat menarik manfaat dari arus globalisasi dan dapat
menang kal pengaruh-pengaruh negatif yang dapat mengancam jati diri dan
identitas bangsa.
Ada beberapa sikap yang harus
dimiliki oleh kita sebagai bangsa yang bermartabat dan memiliki jati diri yang
luhur, di antaranya sebagai berikut.
1. Mempertebal keimanan dan meningkatkan
ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2. ikut berperan dalam kegiatan
organisasi keagamaan dalam mengatasi perubahan.
3. Belajar dengan giat untuk menguasai
ilmu pengetahuan dan teknologi agar dapat berperan maksimal dalam menjalani era
globalisasi.
4. Mencintai dan menggunakan produk
dalam negeri.
5. Mencintai kebudayaan bangsa sendiri
dari pada kebudayaan asing.
6. Melestarikan budaya bangsa dengan
mempelajari dan menguasai kebudayaan tersebut, baik seni maupun adat
istiadatnya.
7. Memilih informasi dan hiburan dengan
selektif agar menjaga dari pengaruh negatif.
8. Menjauhi kebiasaan buruk gaya hidup
dunia barat yang bertentangan nilai dan norma yang berlaku, seperti meminum
minuman keras, menggunakan narkotika dan obatobatan terlarang, dan pergaulan
bebas.
Globalisasi sangat erat dengan kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu, agar tidak berdampak buruk
terhadap kehidupan kita sehari-hari, perlu meng usahakan perubahan nilai dan
perilaku.
Dengan demikian, dalam era
globalisasi ini masyarakat mempunyai banyak pilihan. Masyarakat bebas memiliki
apapun sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Masyarakat di era globalisasi
cenderung melihat kemajuan dari hal keduniawian.Globalisasi berkembang sangat
cepat dan sudah melanda ke seluruh dunia. Globalisasi sangat memengaruhi tingkah
laku kehidupan masyarakat. Kita tidak bisa menolak pengaruh globalisasi dalam
kehidupan masyarakat di Indonesia. Apabila bangsa Indonesia menolak, maka
bangsa Indonesia akan semakin tertinggal dalam pergaulan antarbangsa di dunia
dan menjadi bangsa yang terbelakang. Namun, kita juga tidak boleh menerima
segala hal yang berasal dari luar sebagai sesuatu yang baik bagi bangsa
Indonesia. Kita harus bisa lebih selektif dan kritis terhadap pengaruh budaya
asing yang masuk ke Indonesia.
Pengaruh yang masuk akibat
globalisasi ada yang berpengaruh positif, tetapi ada pula yang berpengaruh
negatif. Pengaruh globalisasi yang positif berarti telah disaring oleh
Pancasila, sehingga dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari.Dengan
pengaruh yang positif juga dapat membawa kemajuan suatu bangsa. Sedangkan
pengaruh negatif dari globalisasi berarti tidak sesuai dengan kepribadian
bangsa, sehingga tidak perlu kita terapkan melainkan harus kita hindarkan,
karena dapat merusak bahkan membawa pengaruh yang lebih buruk bagi perkembangan
bangsa.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Globalisasi merupakan suatu
gejala wajar yang pasti akan dialami oleh setiap bangsa di dunia, baik pada
masyarakat yang maju, masyarakat berkembang, masyarakat transisi, maupun
masyarakat yang masih rendah taraf hidupnya.
Dalam era global, suatu
masyarakat/negara tidak mungkin dapat mengisolasi diri terhadap proses
globalisasi. Jika suatu masyarakat/negara mengisolasi diri dari globalisasi,
mereka dapat dipastikan akan terlindas oleh jaman serta terpuruk pada era
keterbelakangan dan kebodohan.
Globalisasi menyumbangkan
pengaruh besar yang mencakup berbagai aspek dalam kehidupan, baik dalam
aspek ekonomi, informasi dan teknologi, budaya, ilmu pengetahuan maupun hukum.
Globalisasi juga memberikan
dampak positif dan negative dalam kehidupan baik dibidang politik, hokum,
pertahanan, keamanan, ekonomi, social dan budaya. Salah satu manfaat
globalisasi yang sangat dirasakan adalah terbukanya peluang bisnis bagi
masyarakat untuk memasarkan produknya ke luar negeri, sedangkan salah satu
dampak negatifnya adalah masuknya beberapa budaya luar yang sangat bertentangan
dengan budaya Negara kita.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Globalisasi
http://rendhi.wordpress.com/makalah-pengaruh-globalisasi-terhadap-eksistensi-kebudayaan-daerah/
http://agungaw.wordpress.com/2010/03/01/pkn-minggu3/
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/06/dampak-globalisasi-dalam-kehidupan-modern/
http://boyyendratamin.blogspot.com/2011/08/globalisasi-hukum.html
Post a Comment
Post a Comment