-->

Partners

Perkembangan Hindu Buddha Di Indonesia


A. Akulturasi agama hindu buddha di Indonesia.
Perkembangan Agama Hindu
Akulturasi kebudayaan yaitu suatu proses percampuran antara unsur-unsur kebudayaan yang satu dengan kebudayaan yang lain, sehingga membentuk kebudayaan baru. Kebudayaan baru yang merupakan hasil percampuran itu masing-masing tidak kehilangan kepribadian/ciri khasnya. Oleh karena itu, untuk dapat berakulturasi, masing-masing kebudayaan harus seimbang. Begitu juga untuk kebudayaan Hindu-Buddha dari India dengan kebudayaan Indonesia asli.
            Sejarah Perkembangan Hindu Budha Di Indonesia – Pada permulaan tarikh masehi, pada Benua Asia terdapat 2(dua) negeri besar yang tingkat peradabannya itu dianggap sudah tinggi, yaitu India dan juga Cina. Kedua negeri tersebut menjalin hubungan ekonomi serta juga perdagangan yang baik. Arus lalu lintas perdagangan serta juga pelayaran berlangsung dengan melalui jalan darat serta laut.
Salah satu jalur lalu lintas laut yang dilalui oleh India-Cina ialah Selat Malaka. Indonesia terletak di jalur posisi silang dua benua serta juga dua samudera, dan juga berada di dekat Selat Malaka mempunyai keuntungan, yakni :
Sering dikunjungi oleh bangsa asing, seperti India, Cina, Arab, serta juga Persia, Kesempatan untuk dapat melakukan hubungan perdagangan internasional terbuka dengan lebar,
Pergaulan dengan bangsa-bangsa lain juga akan semakin luas, Pengaruh dari bangsa asing masuk ke Indonesia, seperti Hindu-Budha.
Keterlibatan bangsa Indonesia didalam kegiatan perdagangan serta juga pelayaran internasional yang menyebabkan timbulnya percampuran budaya. India adalah negara pertama bangsa yang memberikan pengaruh kepada Indonesia, yakni didalam bentuk budaya Hindu.
Terdapat beberapa hipotesis yang dinyatakan para ahli megenai proses masuknya budaya Hindu-Buddha ke Indonesia.
1. Hipotesis Brahmana
Hipotesis adalah mengungkapkan bahwa kaum brahmana tersebut amat berperan didalam upaya penyebaran budaya Hindu diIndonesia. Para brahmana tersebut mendapat undangan dari penguasa Indonesia untukdapat menobatkan raja serta juga memimpin upacara-upacara keagamaan. Pendukung hipotesis tersebut adalah Van Leur.
2. Hipotesis Ksatria
hipotesis ksatria, peranan dalam penyebaran agama serta budaya Hindu dilakukan oleh kaum ksatria ini. Menurut hipotesis tersebut , pada masa lampau di India sering terjadi peperangan diantar golongan pada dalam masyarakat. Para prajurit yang kalah atau juga jenuh menghadapi perang, lantas pergi meninggalkan India. Rupanya, diantara mereka terdapat juga yang sampai kewilayah Indonesia. Mereka itulah  yang kemudian berusaha untuk mendirikan koloni-koloni baru ialah sebagai tempat tinggalnya. pada tempat itu juga terjadi suatu proses penyebaran agama serta juga budaya Hindu. F.D.K. Bosch ialah salah seorang dari pendukung hipotesis ksatria.
3. Hipotesis Waisya
Menurut pendukung hipotesis waisya ini, kaum waisya tersebut yang berasal dari kelompok pedagang telah berperan didalam menyebarkan budaya Hindu ke Indonesia ini. Para pedagang tersebut banyak berhubungan dengan para penguasa dan juga beserta rakyatnya. Jalinan pada hubungan tersebut telah membuka peluang terjadinya proses penyebaran budaya Hindu. N.J. Krom ialah salah satu pendukung dari hipotesis waisya tersebut.
4. Hipotesis Sudra
Von van Faber menyatakan bahwa peperangan yang tejadi pada India telah menyebabkan golongan sudra menjadi sekolompok orang buangan. Mereka kemudian pergi meninggalkan India dengan mengikuti kaum waisya tersebut. Dalam jumlah yang besar, diduga golongan sudralah tersebut yang memberi andil didalam penyebaran budaya Hindu ke Indonesia.
Para ahli menduga banyak para pemuda di wilayah Indonesia ini yang belajar agama Hindu serta Buddha ke India. Di perantauan mereka mendirikan suatu organisasi yang disebut Sanggha. Setelah memperoleh keilmuan yang banyak, mereka kembali lagi ke Indonesia untuk menyebarkannya. Pendapat ini disebut dengan Teori Arus Balik.
Perkembangan Agama Buddha
Agama Buddha tersebut diajarkan oleh Sidharta Gautama di India ditahun ± 531 SM. Ayahnya ialah seorang raja bernama Sudhodana sertaibunya Dewi Maya. Buddha artinya ialah orang yang telah sadar serta juga ingin melepaskan diri dari samsara.
Kitab suci agama Buddha adalah Tripittaka artinya “Tiga Keranjang” yang ditulis dengan bahasa Poli. ada juga yang dimaksud dengan Tiga Keranjang adalah:
Winayapittaka : Berisikan peraturan-peraturan serta juga hukum yang harus dijalankan oleh umat Buddha.
Sutrantapittaka : Berisikan wejangan-wejangan atau juga ajaran dari sang Buddha.
Abhidarmapittaka : Berisikan penjelasan mengenai soal-soal keagamaan.
Pemeluk Buddha tersebut wajib melaksanakan Tri Dharma atau “Tiga Kebaktian” yakni:
Buddha yakni berbakti kepada Buddha.
Dharma yakni  berbakti kepada ajaran-ajaran Buddha.
Sangga yakni berbakti kepada pemeluk-pemeluk Buddha.
Selain itu agar orang dapat mencapai nirwana tersebut harus mengikuti 8 (delapan) jalan kebenaran atau juga Astavidha yakni:
Pandangan yang benar. Niat yang benar. Perkataan yang benar. Perbuatan yang benar.
Penghidupan yang benar. Usaha yang benar. Perhatian yang benar. Bersemedi yang benar.
Disebabkan munculnya berbagai penafsiran dari ajaran Buddha, akhirnya menimbulkan dua aliran dalam agama Buddha yaitu:
Buddha Hinayana, yakni pada tiap-tiap orang dapat mencapai nirwana atas usahanya sendiri.
Buddha Mahayana, yakni orang bisa  mencapai nirwana dengan usaha bersama serta saling membantu. Pemeluk Buddha tersebut juga mempunyai tempat-tempat yang dianggap suci serta juga keramat yakni: Kapilawastu, yakni tempat lahirnya Sang Buddha. Bodh Gaya, yakni tempat Sang Buddha bersemedi dan memperoleh Bodhi. Sarnath atau  Benares, yakni tempat Sang Buddha mengajarkan ajarannya pertama kali.
Kusinagara, yakni tempat wafatnya Sang Buddha.
Masuknya suatu pengaruh unsur kebudayaan Hindu-Buddha dari India sudah mengubah serta juga menambah khasanah dari budaya Indonesia didalam beberapa aspek kehidupan.



B. Agama
Pada saat memasuki zaman sejarah, masyarakat di Indonesia sudah menganut kepercayaan animisme serta juga dinamisme. Masyarakat tersebut mulai menerima sistem kepercayaan baru, yakni agama Hindu-Buddha sejak berinteraksi atau berhubungan dengan orang-orang India. Budaya baru ini membawa perubahan dikehidupan keagamaan, misalnya ialah dalam hal tata krama, upacara-upacara pemujaan, serta juga bentuk tempat peribadatan.

C. Pemerintahan
Sistem dari pemerintahan kerajaan dikenalkan oleh orang India. Didalam sistem tersebut kelompok kecil masyarakat bersatu dengan kepemilikan suatu wilayah yang luas. Kepala suku yang terbaik serta juga yang terkuat berhak atas tampuk kekuasaan kerajaan. Oleh sebab itulah, lahir kerajaan-kerajaan, seperti Kutai, Tarumanegara, serta juga Sriwijaya.

D. Arsitektur
Salah satu tradisi megalitikum ialah pada bangunan punden berundak-undak. Tradisi ini berpadu dengan budaya India yang mengilhami suatu pembuatan bangunan candi. apabila kita memperhatikan Candi Borobudur tersebut , akan terlihat bahwa bangunannya tersebut berbentuk limas yang berundak-undak. Hal tersebut menjadi bukti terdapatnya paduan budaya India-Indonesia.

E. Bahasa
Kerajaan-kerajaan pada Hindu-Buddha di Indonesia tersebut meninggalkan beberapa prasasti yang sebagian besar berhurufkan dengan Pallawa serta juga berbahasa Sanskerta. Didalam perkembangan selanjutnya itu bahkan hingga saat ini, bahasa Indonesia terus memperkaya diri dengan bahasa Sanskerta itu. Kalimat atau juga kata-kata bahasa Indonesia yang merupakan suatu hasil serapan dari bahasa Sanskerta, yakni: Pancasila,  Dasa Dharma, Kartika Eka Paksi, Parasamya Purnakarya Nugraha, dan sebagainya.
F. Sastra
Berkembangnya pengaruh dari bangsa India di Indonesia membawa kemajuan yang besar dalam bidang sastra. Karya sastra yang terkenal yang mereka bawa ialah kitab Ramayana serta juga Mahabharata. Adanya kitab-kitab tersebut memacu para pujangga Indonesia untuk dapat menghasilkan karya sendiri. Karya-karya sastra yang muncul di Indonesia antara lain sebagai berikut :
Arjunawiwaha, karya Mpu Kanwa, Sutasoma, karya Mpu Tantular, dan Negarakertagama, karya Mpu Prapanca.

G. Kebudayaan
1. Seni Bangunan
Bentuk-bentuk bangunan candi di Indonesia pada umumnya merupakan bentuk akulturasi antara unsur-unsur budaya Hindu- Buddha dengan unsur budaya Indonesia asli. Bangunan yang megah, patung-patung perwujudan dewa atau Buddha, serta bagianbagian candi dan stupa adalah unsur-unsur dari India. Bentuk candicandi di Indonesia pada hakikatnya adalah punden berundak yang merupakan unsur Indonesia asli. Candi Borobudur merupakan salah satu contoh dari bentuk akulturasi tersebut.
2. Seni Rupa dan Seni Ukir
Masuknya pengaruh India juga membawa perkembangan dalam bidang seni rupa, seni pahat, dan seni ukir. Hal ini dapat dilihat pada relief atau seni ukir yang dipahatkan pada bagian dindingdinding candi. Misalnya, relief yang dipahatkan pada dindingdinding pagar langkan di Candi Borobudur yang berupa pahatan riwayat Sang Buddha. Di sekitar Sang Buddha terdapat lingkungan alam Indonesia seperti rumah panggung dan burung merpati.
Pada relief kala makara pada candi dibuat sangat indah. Hiasan relief kala makara, dasarnya adalah motif binatang dan tumbuh-tumbuhan. Hal semacam ini sudah dikenal sejak masa sebelum Hindu. Binatang-binatang itu dipandang suci, maka sering diabadikan dengan cara di lukis.
3. Seni Sastra dan Aksara
Pengaruh India membawa perkembangan seni sastra di Indonesia. Seni sastra waktu itu ada yang berbentuk prosa dan ada yang berbentuk tembang (puisi). Berdasarkan isinya, kesusasteraan dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu tutur (pitutur kitab keagamaan), kitab hukum, dan wiracarita (kepahlawanan).
Bentuk wiracarita ternyata sangat terkenal di Indonesia, terutama kitab Ramayana dan Mahabarata. Kemudian timbul wiracarita hasil gubahan dari para pujangga Indonesia. Misalnya, Baratayuda yang digubah oleh Mpu Sedah dan Mpu Panuluh. Juga munculnya cerita-cerita Carangan.
Berkembangnya karya sastra terutama yang bersumber dari Mahabarata dan Ramayana, melahirkan seni pertunjukan wayang kulit (wayang purwa). Pertunjukan wayang kulit di Indonesia, khususnya di Jawa sudah begitu mendarah daging. Isi dan cerita pertunjukan wayang banyak mengandung nilai-nilai yang bersifat edukatif (pendidikan). Cerita dalam pertunjukan wayang berasal dari India, tetapi wayangnya asli dari Indonesia. Seni pahat dan ragam luas yang ada pada wayang disesuaikan dengan seni di Indonesia.
Di samping bentuk dan ragam hias wayang, muncul pula tokoh-tokoh pewayangan yang khas Indonesia. Misalnya tokohtokoh punakawan seperti Semar, Gareng, dan Petruk. Tokohtokoh ini tidak ditemukan di India. Perkembangan seni sastra yang sangat cepat didukung oleh penggunaan huruf pallawa, misalnya dalam karya-karya sastra Jawa Kuno. Pada prasasti-prasasti yang ditemukan terdapat unsur India dengan unsur budaya Indonesia. Misalnya, ada prasasti dengan huruf Nagari (India) dan huruf Bali Kuno (Indonesia).
4. Sistem Kepercayaan
Sejak masa praaksara, orang-orang di Kepulauan Indonesia sudah mengenal simbol-simbol yang bermakna filosofis. Sebagai contoh, kalau ada orang meninggal, di dalam kuburnya disertakan benda-benda. Di antara benda-benda itu ada lukisan seorang naik perahu, ini memberikan makna bahwa orang yang sudah meninggal rohnya akan melanjutkan perjalanan ke tempat tujuan yang membahagiakan yaitu alam baka. Masyarakat waktu itu sudah percaya adanya kehidupan sesudah mati, yakni sebagai roh halus. Oleh karena itu, roh nenek moyang dipuja oleh orang yang masih hidup (animisme).
Setelah masuknya pengaruh India kepercayaan terhadap roh halus tidak punah. Misalnya dapat dilihat pada fungsi candi. Fungsi candi atau kuil di India adalah sebagai tempat pemujaan. Di Indonesia, di samping sebagai tempat pemujaan, candi juga sebagai makam raja atau untuk menyimpan abu jenazah raja yang telah meninggal. Itulah sebabnya peripih tempat penyimpanan abu jenazah raja didirikan patung raja dalam bentuk mirip dewa yang dipujanya. Ini jelas merupakan perpaduan antara fungsi candi di India dengan tradisi pemakaman dan pemujaan roh nenek moyang di Indonesia.
Bentuk bangunan lingga dan yoni juga merupakan tempat pemujaan terutama bagi orang-orang Hindu penganut Syiwaisme. Lingga adalah lambang Dewa Syiwa. Secara filosofis lingga dan yoni adalah lambang kesuburan dan lambang kemakmuran. Lingga lambang laki-laki dan yoni lambang perempuan.
5. Sistem Pemerintahan
Setelah datangnya pengaruh India di Kepulauan Indonesia, dikenal adanya sistem pemerintahan secara sederhana. Pemerintahan yang dimaksud adalah semacam pemerintah di suatu desa atau daerah tertentu. Rakyat mengangkat seorang pemimpin atau semacam kepala suku. Orang yang dipilih sebagai pemimpin biasanya orang yang sudah tua (senior), arif, dapat membimbing, memiliki kelebihan-kelebihan tertentu termasuk dalam bidang ekonomi, berwibawa, serta memiliki semacam kekuatan gaib (kesaktian). Setelah pengaruh India masuk, maka pemimpin tadi diubah menjadi raja dan wilayahnya disebut kerajaan. Hal ini secara jelas terjadi di Kutai.
Salah satu bukti akulturasi dalam bidang pemerintahan, misalnya seorang raja harus berwibawa dan dipandang memiliki kekuatan gaib seperti pada pemimpin masa sebelum Hindu-Buddha. Karena raja memiliki kekuatan gaib, maka oleh rakyat raja dipandang dekat dengan dewa. Raja kemudian disembah, dan kalau sudah meninggal, rohnya dipuja-puja.



Nama nama Dewa dan Dewi dalam agama Hindu

• Agni (Dewa api)
Dalam ajaran agama Hindu, Agni adalah dewa yang bergelar sebagai pemimpin upacara, dewa api, dan duta para Dewa. Kata Agni itu sendiri berasal dari bahasa Sanskerta (अग्नि) yang berarti 'api'. Konon Dewa Agni adalah putra Dewa Dyaus dan Pertiwi.

• Aswin kembar (Dewa pengobatan, putera Dewa Surya)
Dalam ajaran agama Hindu, Aswin (Sanskertaअश्विनLatin: aśvin, dibaca: As-win) adalah Dewa kembar yang bergelar sebagai 'dokter para Dewa'. Mereka merupakan putera Dewa Surya danDewi Saranya.


• Brahma (Dewa pencipta, Dewa pengetahuan, dan kebijaksanaan)
Menurut ajaran agama Hindu, Brahma (Dewanagariब्रह्माIAST: Brahmā) adalah Dewa pencipta. Dalam filsafat Adwaita, ia dipandang sebagai salah satu manifestasi dari Brahman (sebutan Tuhan dalam konsep Hinduisme) yang bergelar sebagai Dewa pencipta. Dewa Brahma sering disebut-sebut dalam kitab Upanishad dan Bhagawadgita

• Candhra (Dewa bulan)
Dalam agama Hindu, Candra adalah dewa bulan, sekaligus seorang Graha. Candra juga disamakan dengan Soma, dewa bulan dalam Weda-Weda. Kata Soma merujuk kepada minuman manis dari tanaman, sehingga Candra menjadi penguasa tanaman dan tumbuhan. Candra digambarkan sebagai dewa yang berparas muda dan tampan, berlengan dua dan memegang gada dan teratai. Candra merupakan ayah Budha. Ia merupakan suami bagi Rohini, Anurada dan Bharani, yang merupakan 27 Naksatra (rasi bintang), puteri-puteriDaksa.

•Durgha (Dewi pelebur, istri Dewa Siva)
Menurut kepercayaan umat Hindu, Durga (Dewanagariदुर्गा) adalah istri Siwa. Dalam agama Hindu, Dewi Durga (atau Betari Durga) adalah ibu dari Dewa Ganesa dan Dewa Kumara (Kartikeya

• Ganesha (Dewa pengetahuan, Dewa kebijaksanaan, putera Dewa Siva)
Ganesa (Sanskerta गणेश ; ganeṣa Tentang suara ini dengarkan (bantuan·info)) adalah salah satu dewa terkenal dalam agama Hindu dan banyak dipuja oleh umat Hindu, yang memiliki gelar sebagai Dewa pengetahuan dan kecerdasan, Dewa pelindung, Dewa penolak bala/bencana dan Dewa kebijaksanaan.

• Indra (Dewa hujan, Dewa perang, raja surga)
Dalam ajaran agama Hindu, Indra (Sanskertaइन्द्र atau इंद्र, Indra) adalah dewa cuaca dan raja kahyangan. Oleh orang-orang bijaksana, ia diberi gelar dewa petir, dewa hujan, dewa perang, raja surga, pemimpin para dewa, dan banyak lagi sebutan untuknya sesuai dengan karakter yang dimilikinya. Menurut mitologi Hindu, Beliau adalah dewa yang memimpin delapan Wasu, yaitu delapan dewa yang menguasai aspek-aspek alam.
• Kuwera / Kubera (Dewa kekayaan)
Dalam agama Hindu, Kuwera (DewanagariकुबेरIAST: Kuvera) adalah dewa pemimpin golongan bangsa Yaksa atau Raksasa. Meskipun demikian, ia lebih istimewa dan yang utama di antara kaumnya. Ia bergelar "bendahara para Dewa", sehingga ia disebut juga Dewa Kekayaan. Kuwera merupakan putera dari seorang resi sakti bernama Wisrawa. Ia satu ayah dengan Rahwana, namun lain ibu.

• Laksmi (Dewi kemakmuran, Dewi kesuburan, istri Dewa Visnu)
Dalam agama Hindu, Laksmi (Dewanagariलक्ष्मीIAST: Lakshmī) adalah dewi kekayaan, kesuburan, kemakmuran, keberuntungan, kecantikan, keadilan, dan kebijaksanaan.

• Saraswati (Dewi pengetahuan, istri Dewa Brahmā)
Saraswati (Dewanagariसरस्वतीIAST: Sarasvatī) adalah salah satu dari tiga dewi utama dalam agama Hindu, dua yang lainnya adalah Dewi Sri (Laksmi) dan Dewi Uma (Durga).

• Shiwa (Dewa pelebur)
Siwa (DewanagariशिवIAST: Śiva) adalah salah satu dari tiga dewa utama (Trimurti) dalam agama Hindu. Kedua dewa lainnya adalah Brahmadan Wisnu.

• Sri (Dewi pangan)
Dewi Sri atau Dewi Shri (Bahasa Jawa), Nyai Pohaci Sanghyang Asri (Bahasa Sunda), adalah dewi pertanian, dewi padi dan sawah, serta dewi kesuburan di pulau Jawa dan Bali. Pemuliaan dan pemujaan terhadapnya berlangsung sejak masa pra-Hindu dan pra-Islam di pulau Jawa

• Surya (Dewa matahari)
Surya (Sanskerta: सूर्य; Surya) adalah nama  dewa  matahari  menurut kepercayaan umat  Hindu. Surya juga diadaptasi ke dalam dunia  pewayangan  sebagai  dewa  yang menguasai atau mengatur surya atau matahari, dan diberi gelar "Batara".

• Waruna (Dewa air, Dewa laut dan samudra)
Dalam ajaran agama Hindu, Baruna atau Waruna (DevanagariवरुणLatin: Varuna) adalah manifestasi Brahman yang bergelar sebagai dewa air, penguasa lautan dan samudra. Kata Baruna (Varuna) berasal dari kata var (bahasa Sanskerta) yang berarti membentang, atau menutup. Kata "var" tersebut kemudian dihubungkan dengan laut, sebab lautan membentang luas dan menutupi sebagian besar wilayah bumi.

 • Wayu / Bayu (Dewa angin)
Bayu (Sanskertaवायुदाब वायु ; Vāyu, baca: Bayu, disebut juga Waata (वात: Vāta) atau Pawana (पवन : Pavana) atau Prāna) dalam agama Hinduadalah Dewa utama, bergelar sebagai Dewa angin. Udara (Vāyu) atau angin (Pāvana) merupakan salah satu unsur dalam Panca Maha Bhuta, lima elemen dasar dalam ajaran agama Hindu.

• Wisnu (Dewa pemelihara, Dewa air)
Dalam ajaran agama Hindu, Wisnu (Dewanagariविष्णु ; Viṣṇu) (disebut juga Sri Wisnu atau Nārāyana) adalah Dewa yang bergelar sebagaishtiti (pemelihara) yang bertugas memelihara dan melindungi segala ciptaan Brahman (Tuhan Yang Maha Esa).

• Yama (Dewa maut, Dewa akhirat, hakim yang mengadili roh orang mati)
Batara Yama  adalah nama  dewa penjaga  neraka  dalam  agama  Hindu  dan  Buddha. Namanya  sudah disebut dalam kitab Weda.






Dewa-dewa agama Bunddha

Mi Le Fo / Maitreya 
Nama ini berasal dari bahasa Sansekerta. Menurut uraian yang bersifat tradisional, beliau akan mencapai tingkat ke-Buddhaannya ketika beliau sedang berada di bawah Pohon Jambudvipa, setelah Hyang Buddha Sakyamuni mencapai pencerahan agungnya yang sempurna.

Ti Cang Wang Pu Sa - Ksitigarbha
Bila diterjemahkan nama Bodhisattva Ksitigarbha artinya Bumi tempat menyimpan ke-sepuluh Sutra (kitab suci agama Buddha) Roda Kehidupan.

Dewi  Kwan Im Seribu Tangan
Jauh sebelum diperkenalkannya agama Buddha pada akhir Dinasti Han (tahun 25 - 228), Koan Im Pho Sat telah dikenal di Tiongkok purba dengan sebutanPek Ie Tai Su yaitu Dewi berjubah putih yang welas asih.  

Da Shi Zhi Phu Sa / Mahasthamaprapta Bodhisattva 
Namo Bodhisattva Mahasthamaprapta dari bahasa sansekerta. terdapat beberapa versi terjemahannya, yang semuanya berbeda-beda. Menurut kitab suci Agama Buddha yang dinamai :”Sutra mengenai hal-hal yang harus dituruti, agar dapat dicapai kehidupan yang lamanya tak dapat diukur”.

Tat Mo Coo Su
Tat Mo Coo Su (達摩祖師) atau Bodhi Dharma berasal dari India. Beliau adalah Patriach ke-28 dan juga Patriach pertama dalam Zen Buddishme di Tiongkok. Datang ke Tiongkok pada tahun 520 memasuki Tiongkok lewat Kwitang dan kemudian menetap di biara Shao Lin, pegunungan Siong San, Ho Lam. Aliran yang dibawanya kemudian disebut sebagai Zen Buddishme yaitu merupakan salah satu sekte penting dalam agama Buddha Mahayana.

Tai Shang Lao Jun 
Maha Dewa Tai Shang Lao Jun (Dai Shang Lao Jun) Maha Dewa Tai Shang Lao Jun adalah Dewa Tertinggi dari semua Dewa Dewi.
Jiu Tian Xian Nu 
Seperti yang sudah umat TAO ketahui, Jiu Tian Xuan Nu merupakan salah satu Dewi Besar TAO. Jiu Tian Xuan Nu adalah Dewi yang sering membantu pahlawan-pahlawan. Konon, cerita pada jaman raja satria Huang Ti yang pernah mengajarkan rakyat menanam palawija.

Er Lang Shen / Thian Kou 
Er Lang Shen (二郎神) adalah Malaikat Pelindung Kota Sungai. Beliau adalah putra Li Bing, seorang Gubernur dari propinsi Xi Chuan, yang hidup di zaman dinasti Qin.

Cay Sin Ya 
Cay Sin Ya (財神爺) semasa hidupnya adalah seorang menteri yang bijaksana pada masa akhir Dinasti Siang (1766 - 1123 SM). Beliau adalah penitisan dari Dewata Bintang Sastra Bun Khiok Seng.
Sebagai Dewata Harta Sipil, kekuasaanya adalah menjaga harta kekayaan.

Hok Tek Cing Sin 
Hok Tek Cing Sin (福德正神) adalah Malaikat Bumi yang berwenang memberikan berkah rezeki (Hok Kie). Secara umum Beliau disebut Tho Tee Kong (Dewata Bumi). Perbedaanya adalah bila dipuja diatas altar lengkap dengan Pengawal Sipil dan Militer (Bun Bu Phoa Koa) Beliau disebut Hok Tek Cing Sin dan mempunyai kekuasaan lebih besar bukan kekuasaan setempat/lokal.

Ba Xian / Delapan Dewa 
Ba Xian [Delapan Dewa / Pat Shien] adalah Dewa-Dewi Tao yang hidup pada masa yang berbeda dan dapat mencapai kekekalan hidup. Mereka sering dilukiskan pada benda-benda porselen, patung, sulaman, lukisan dan sebagainya.

Hok Tek Cing Sin 
Hok Tek Cing Sin (福德正神) adalah Malaikat Bumi yang berwenang memberikan berkah rezeki (Hok Kie). Secara umum Beliau disebut Tho Tee Kong (Dewata Bumi). Perbedaanya adalah bila dipuja diatas altar lengkap dengan Pengawal Sipil dan Militer (Bun Bu Phoa Koa).
Se Mien Fo / Maha Brahma Sahampati 
Di dalam catatan sutra Buddha alam Pathana Jhana Bhumi terdapat 3 alam yaitu alam Brahma Parisajja, Brahma Purohita dan alam Maha Brahma. "" Se Mien Fo "" yang juga kita kenal sebagai Maha Brahma Sahampati ( dalam bahasa thai dikenal sebagai " Phra Phom Sin Nei / Pah Pong " ) adalah penguasa dari alam Maha Brahma yang merupakan alam tertinggi dalam alam pathana jhana bhumi dan merupakan penguasa alam semesta.

Dewa Dapur / Chauw Kun Kong 
Dewa Dapur Chauw Kun Kong banyak dipuja masyarakat Tao,di mana beliau yang ditunjuk untuk mengawasi kehidupan manusia di bumi. Disebut Dewa Dapur karena dapur merupakan sumber benergi bagi rumah dan orang-orang di seluruh dunia.


*Dikutip dari berbagai sumber

Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter