Makalah
Tentang Bencana Banjir
DISUSUN OLEH
AHMAD RIZAL AFANDI
MA. ALFALAH
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia adalah negara yang luas dan
memiliki sumber daya alam yang melimpah. Penduduk Indonesia pun hidup nyaman
selama bertahun-tahun. Hal ini disebabkan iklim di Indonesia sangat bersahabat.
Hampir tidak ada tanah di Indonesia yang tanpa ditumbuhi pepohonan. Indonesia beriklim
tropis dengan curah hujan yang tinggi. Sinar matahari pun sampai ke wilayah
Indonesia sepanjang tahun. Di Indonesia terjadi berbagai peristiwa alam.
Peristiwa-peristiwa alam terjadi akibat pengaruh alam.
Peristiwa alam adalah peristiwa yang terjadi
karena pengaruh yang ditimbulkan oleh alam itu sendiri. Peristiwa alam dapat
bersifat merugikan dan membahayakan. Akan tetapi, dapat pula tidak
membahayakan. Contoh peristiwa alam yang membahayakan adalah banjir, gunung
meletus, gempa bumi, angin topan, dan tanah longsor. Peristiwa alam yang tidak membahayakan misalnya pergantian musim, terbentuknya embun, dan pelangi.
Salah satu peristiwa alam yang merugikan
manusia dan sering terjadi di Indonesia adalah banjir. Banjir adalah peristiwa
alam yang bisa dikategorikan sebagai sebuah bencana. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh
faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian
harta benda, dan dampak psikologis.
Banjir merupakan bencana yang
sudah menjadi ”langganan” bagi beberapa wilayah di Indonesia. Bahkan, di ibu
kota Jakarta setiap tahun terjadi bencana ini. Selain disebabkan oleh faktor alam, banjir juga disebabkan
ulah manusia. Pembangunan gedung, penebangan pohon, dan penyempitan sungai
merupakan contoh ulah manusia yang menjadi penyebab banjir.
1.2 Rumusan Masalah
Masalah – masalah dalam makalah ini dirumuskan sebagai berikut :
1. Apa definisi peristiwa alam?
2. Apa saja peristiwa alam yang
merugikan manusia?
3. Apa yang dimaksud dengan bencana
alam?
4. Apa yang dimaksud dengan bencana
banjir?
5. Apa yang menjadi penyebab banjir di Indonesia?
6. Apa saja dampak bencana banjir yang
terjadi di Indonesia?
7. Bagaimana cara mengatasi bencana
banjir di Indonesia?
1.3 Tujuan
1. Menjelaskan definisi peristiwa alam.
2. Menjelaskan peristiwa alam yang
merugikan manusia.
3. Menjelaskan pengertian bencana alam
4. Menjelaskan pengertian bencana
banjir.
5. Menjelaskan penyebab banjir di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi Bencana Alam
Bencana alam adalah konsekuensi dari
kombinasi aktivitas alami (suatu peristiwa fisik, seperti letusan gunung, gempa bumi, tanah longsor) dan aktivitas manusia. Karena ketidakberdayaan manusia, akibat kurang baiknya manajemen
keadaan darurat, sehingga menyebabkan kerugian dalam bidang keuangan dan struktural,
bahkan sampai kematian.
Bencana alam juga dapat diartikan sebagai
bencana yang diakibatkan oleh gejala alam. Sebenarnya gejala alam merupakan
gejala yang sangat alamiah dan biasa terjadi pada bumi. Namun, hanya ketika
gejala alam tersebut melanda manusia (nyawa) dan segala produk budidayanya
(kepemilikan, harta dan benda), kita baru dapat menyebutnya sebagai bencana.
Kerugian yang dihasilkan tergantung pada
kemampuan untuk mencegah atau menghindari bencana dan daya tahan mereka.
Pemahaman ini berhubungan dengan pernyataan: "bencana muncul bila ancaman
bahaya bertemu dengan ketidakberdayaan". Dengan demikian, aktivitas alam
yang berbahaya tidak akan menjadi bencana alam di daerah tanpa ketidakberdayaan
manusia, misalnya gempa bumi di wilayah tak berpenghuni. Konsekuensinya,
pemakaian istilah "alam" juga ditentang karena peristiwa tersebut
bukan hanya bahaya atau malapetaka tanpa keterlibatan manusia. Besarnya potensi
kerugian juga tergantung pada bentuk bahayanya sendiri, mulai dari kebakaran,
yang mengancam bangunan individual, sampai peristiwa tubrukan meteor besar yang
berpotensi mengakhiri peradaban umat manusia.
Namun demikian pada daerah yang memiliki
tingkat bahaya tinggi (hazard) serta memiliki
kerentanan/kerawanan(vulnerability) yang juga tinggi tidak akan
memberi dampak yang hebat/luas jika manusia yang berada disana memiliki
ketahanan terhadap bencana (disaster resilience). Konsep ketahanan
bencana merupakan valuasi kemampuan sistem dan infrastruktur-infrastruktur
untuk mendeteksi, mencegah & menangani tantangan-tantangan serius yang
hadir. Dengan demikian meskipun daerah tersebut rawan bencana dengan jumlah
penduduk yang besar jika diimbangi dengan ketetahanan terhadap bencana yang
cukup.
Dalam Undang-Undang No 24 Tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana, dikenal pengertian dan beberapa istilah terkait dengan
bencana.
1. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian
peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat
yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor
manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan
lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
2. Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan
oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain
berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan,
dan tanah longsor.
3. Bencana nonalam adalah bencana yang diakibatkan
oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa nonalam yang antara lain berupa gagal
teknologi, gagal modernisasi, epidemi, dan wabah penyakit.
4. Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan
oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang
meliputi konflik sosial antarkelompok atau antarkomunitas masyarakat, dan
teror.
5. Penyelenggaraan penanggulangan
bencana adalah serangkaian upaya yang meliputi penetapan kebijakan
pembangunan yang berisiko timbulnya bencana, kegiatan pencegahan bencana,
tanggap darurat, dan rehabilitasi.
6. Kegiatan pencegahan
bencanaadalah serangkaian kegiatan yang dilakukan sebagai upaya untuk
menghilangkan dan/atau mengurangi ancaman bencana.
7. Kesiapsiagaan adalah serangkaian kegiatan
yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian serta
melalui langkah yang tepat guna dan berdaya guna.
8. Peringatan dini adalah serangkaian kegiatan
pemberian peringatan sesegera mungkin kepada masyarakat tentang kemungkinan
terjadinya bencana pada suatu tempat oleh lembaga yang berwenang.
9. Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk
mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan
peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.
10. Tanggap darurat bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera
pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan, yang
meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan
kebutuhan dasar, perlindungan, pengurusan pengungsi, penyelamatan, serta
pemulihan prasarana dan sarana.
11. Rehabilitasi adalah perbaikan dan pemulihan semua aspek pelayanan publik atau
masyarakat sampai tingkat yang memadai pada wilayah pascabencana dengan sasaran
utama untuk normalisasi atau berjalannya secara wajar semua aspek pemerintahan
dan kehidupan masyarakat pada wilayah pascabencana.
12. Rekonstruksi adalah pembangunan kembali semua prasarana dan sarana, kelembagaan
pada wilayahpascabencana, baik pada tingkat pemerintahan maupun masyarakat
dengan sasaran utama tumbuh dan berkembangnya kegiatan perekonomian, sosial dan
budaya, tegaknya hukum dan ketertiban, dan bangkitnya peran serta masyarakat
dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat pada wilayah pascabencana.
13. Ancaman bencana adalah suatu kejadian atau peristiwa yang bisa menimbulkan
bencana.
14. Rawan bencana adalah kondisi atau karakteristik geologis, biologis, hidrologis,
klimatologis, geografis, sosial, budaya, politik, ekonomi, dan teknologi pada
suatu wilayah untuk jangka waktu tertentu yang mengurangi kemampuan mencegah,
meredam, mencapai kesiapan, dan mengurangi kemampuan untuk menanggapi dampak
buruk bahaya tertentu.
15. Pemulihan adalah serangkaian kegiatan untuk mengembalikan kondisi masyarakat
dan lingkungan hidup yang terkena bencana dengan memfungsikan kembali
kelembagaan, prasarana, dan sarana dengan melakukan upaya rehabilitasi.
16. Pencegahan bencana adalah serangkaian kegiatan
yang dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan risiko bencana, baik melalui
pengurangan ancaman bencana maupun kerentanan pihak yang terancam bencana.
17. Risiko bencana adalah potensi kerugian yang ditimbulkan akibat bencana pada suatu
wilayah dan kurun waktu tertentu yang dapat berupa kematian, luka, sakit, jiwa
terancam, hilangnya rasa aman, mengungsi, kerusakan atau kehilangan harta, dan
gangguan kegiatan masyarakat.
18. Bantuan darurat bencana adalah upaya memberikan bantuan
untuk memenuhi kebutuhan dasar pada saat keadaan darurat.
19. Status keadaan darurat bencanaadalah suatu
keadaan yang ditetapkan oleh Pemerintah untuk jangka waktu tertentu atas
dasar rekomendasi Badan yang diberi tugas untuk menanggulangi bencana.
20. Pengungsi adalah orang atau kelompok orang yang terpaksa atau dipaksa keluar
dari tempat tinggalnya untuk jangka waktu yang belum pasti sebagai akibat
dampak buruk bencana.
21. Korban bencana adalah orang atau sekelompok
orang yang menderita atau meninggal dunia akibat bencana.
2.2. Bencana Banjir
Banjir adalah kondisi air yang menenggelamkan atau mengenangi
suatu area atau tempat yang luas. Banjir juga dapat mengacu terendamnya daratan
yang semula tidak terendam air menjadi terendam akibat volume air yang
bertambah seperti sungai atau danau yang meluap, hujan yang terlalu lama, tidak
adanya saluran pembuangan sampah yang membuat air tertahan, tidak adanya pohon
penyerap air dan lain sebagainya.
Banjir adalah bencana akibat curah hujan yang tinggi dengan tidak
diimbangi dengan saluran pembuangan air yang memadai sehingga merendam
wilayah-wilayah yang tidak dikehendaki oleh orang-orang yang ada di sana.
Banjir bisa juga terjadi karena jebolnya sistem aliran air yang ada sehingga
daerah yang rendah terkena dampak kiriman banjir.
Jenis – Jenis Banjir
Banjir merugikan banyak pihak Berdasarkan sumber air yang menjadi penampung di bumi, jenis banjir dibedakan menjadi tiga, yaitu banjir sungai, banjir danau, dan banjir laut pasang.
a. Banjir Sungai
b. Banjir Danau
c. Banjir Laut pasang
2.3. Penyebab Terjadinya Banjir di Indonesia
Pernahkah kita mengalami banjir? Bagaimana kita menghadapinya? Di
antara kita mungkin ada yang tinggal di sekitar sungai yang rawan banjir. Atau
mungkin tidak tinggal di sekitar sungai tapi tetap mengalami banjir. Tahukah
kita penyebabnya?
Secara umum, penyebab terjadinya banjir di Indonesia adalah
sebagai berikut:
Banjir hanyalah salah satu dari sekian banyak
bencana alam yang sering terjadi. Banjir sering terjadi terutama pada musim
hujan dengan intensitas yang
sering dan lebat. Daerah yang menjadi langganan banjir terutama
pada daerah sekitar arus sungai. Namun daerah
yang jauh dari sungai pun
kadang terkena musibah banjir juga jika curah banjir terjadi hujan
yang datang terus menerus dan sungai tidak lagi sanggup menampung banyaknya air
hujan.
Bencana
banjir yang datang tentu tidak kita harapkan, namun saat musibah banjir menimpa
kita, tentu kita tidak bisa hanya berdiam diri saja dan pasrah menghadapinya.
Ada banyak cara untuk menghadapi banjir tersebut, Di antaranya yaitu:
·
Selamatkan barang-barang berharga
·
Selamatkan orang-orang yang kita sayangi setelah itu jika
memungkinkan tolong juga orang-orang di sekitar tempat tinggal kita
·
Pindahkan barang-barang penting seperti barang elektronik, tempat
tidur, dan alat rumah tangga ke tempat yang lebih tinggi, misalnya lantai dua
rumah atau loteng.
·
Jika kita tidak memiliki loteng maka bawalah pergi barang-barang
penting seperti selimut, uang, perhiasan, dan bahan makanan sebisanya.
2.4. Dampak bencana banjir yang terjadi di Indonesia.
Bencana banjir yang terjadi di Indonesia menimbulkan dampak yang sangat
merugika, baik kerugian yang bersifat materi maupun kerugian yang bersifat
psikologis. Adapun efek atau akibat dari banjir yang terjadi di Indonesia
adalah :
1. Merusak struktur bangunan
beserta isinya
2. Menyebabkan tanah longsor.
3. Air bersih sulit dicari,
4. Berkurangnya pasokan makanan
bagi tumbuhan, hewan dan manusia karena terisolasi oleh banjir dan
5. Tanaman hancur akibat terendam
banjir.
6. Hilangnya nyawa,
7. Kerusakan bangunan termasuk
jembatan, sistem pembuangan limbah, jalan raya, dan kanal.
8. Kerusakan infrastruktur juga
sering kerusakan transmisi listrik dan kadang-kadang pembangkit listrik, yang dapat
mematikan daya.
9. Kurangnya air bersih
dikombinasikan dengan kotoran manusia di perairan banjir meningkatkan risiko penyakit
ditularkan melalui air, yang dapat mencakup penyakit tifus, giardia, cryptosporidium,
kolera dan penyakit lainnya tergantung pada lokasi banjir.
10. Kerusakan jalan dan
infrastruktur transportasi dapat membuat sulit untuk memobilisasi bantuan kepada mereka yang
terkena dampak atau untuk memberikan pengobatan darurat kesehatan.
11. Banjir biasanya menggenangi
lahan pertanian, sehingga tanah tidak bisa dijalankan dan mencegah tanaman dari yang
ditanam atau dipanen, yang dapat menyebabkan kekurangan makanan baik untuk manusia dan
hewan ternak.
12. Kesulitan ekonomi akibat
penurunan sementara di bidang pariwisata, membangun kembali biaya, atau kekurangan makanan
menyebabkan kenaikan harga setelah efek banjir yang parah. Dampak pada mereka yang
terkena dampak dapat menyebabkan kerusakan psikologis kepada para korban,
khususnya kematian, luka-luka serius dan kehilangan harta.
2.5 Cara mengatasi bencana banjir di Indonesia.
Ada ungkapan lebih baik
mencegah daripada mengobati. Itu merupakan ungkapan
yang bijaksana mengingat upaya pencegahan lebih mudah dilakukan daripada
mengobati itu sendiri. Hal ini pun bisa kita terapkan dalam hal pencegahan
banjir. Ada beberapa upaya untuk mencegah terjadinya banjir, yaitu:
1. Membuang sampah pada tempatnya
2. Membersihkan saluran air di
sekitar rumah kita
3. Mengadakan kerja bakti untuk
membersihkan seluruh saluran air di desa kita
4. Mengadakan bakti sosial untuk
membersihkan sungai-sungai
5. Menanam pohon-pohon untuk
membantu menyerap air hujan
6. Menyediakan lahan berupa tanah
untuk penyerapan air di kala hujan, dengan kata lain tidak menembok seluruh lahan di
sekitar rumah, sebagian lagi dibiarkan berupa tanah.
7. Membuat sumur-sumur resapan
untuk menampung air hujan.
Namun, ketika terjadi hujan dan air di sekitar kita semakin
tinggi, lakukan hal-hal berikut ini :
1. Bawalah dokumen berharga dan
perlengkapan pengungsian yang penting.
2. Matikan listrik, kompor, dan
pastikan rumah dalam kondisi terkunci.
3. Segera mengungsi ke tempat yang
lebih tinggi.
4. Hati-hatilah saat melewati
kabel-kabel atau benda-benda yang mengandung listrik. Untuk sementara waktu mungkin akan
kesulitan air bersih. Namun, jangan coba minum atau mandi dengan air banjir. Kamu
bisa sakit gatal dan terkena radang.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Banjir hanyalah salah satu dari
sekian banyak bencana alam yang sering terjadi. Banjir sering terjadi terutama
pada musim hujan dengan intensitas yang sering dan lebat. Daerah yang menjadi
langganan banjir terutama pada daerah sekitar arus sungai. Namun daerah yang jauh dari sungai pun kadang terkena
musibah banjir juga jika curah banjir terjadi hujan yang datang terus
menerus dan sungai tidak lagi sanggup menampung banyaknya air hujan.
Bencana banjir yang terjadi di
Indonesia selama ini tidak semata-mata disebabkan
oleh alam, namun juga disebabkan oleh perilaku manusia itu sendiri. Dengan
demikian, maka seluruh lapisan masyarakat yang ada di Indonesia serta
pemerintah harus bersama-sama mencegah agar bencana banjir tidak semakin parah,
dan pada akhirnya Indonesia bebas dari banjir.
3.2. Saran
Bencana banjir yang selama ini
terjadi di Indonesia telah membawa kerugian yang sangat besar. Melihat kondisi
ini, maka pencegahan banjir adalah hala yang mutlak yang harus dilakukan oleh
seluruh warga negara Indonesia guna mencegah dan meminimalkan dampak yang akan
terjadi akibat bencana banjir.
Adapun hal-hal yang harus kita
lakukan untuk mencegah bencana banjir adalah sebagai berikut:
·
Tidak
membuang sampah sembarangan termasuk di aliran sungai
·
Membuat
saluran air yang memadai
·
Membuat
tanggul yang baik
Post a Comment
Post a Comment