Contoh naskah drama tentang lingkungan untuk 7 orang adalah
sebagian kecil contoh naskah drama yang menceritakan perjuangan 7 orang pemeran
untuk melestarikan lingkungan. Setting yang diciptakan di naskah drama ini
mengutamakan hutan atau bentuk penghijauan.
Contoh naskah drama tentang lingkungan untuk 7 orang berikut ini memberikan
banyak pelajaran bagi seluruh warga masyarakat untuk menjaga hutan dan
melestarikannya dan membersihkan lingkungan. Naskah drama yang singkat dan bisa
ditambahkan jika akan dijadikan sebagai referensi.
Judul: Penghijauan dan Sampah
Tema: Sosial, lingkungan
Pemeran: 7 Orang
Setting: di kota dan di hutan
Karakteristik Tokoh:
- Hudi: Rela berkorban
- Bari: Berani
- Yudi: Bertanggungjawab
- Sam: Tegas
- Supat: Setia kawan
- Tini: Lemah lembut
- Feti: Cerewet
Jalan Cerita
Kegiatan penghijauan dilaksanakan 3 bulan sekali oleh komunitas alam memberikan
dampak baik untuk lingkungan. Banyak masyarakat yang ikut andil atas kegiatan
pembersihan sampah di kota
Dialog Naskah Drama
Hari minggu yang cerah menyambut komunitas alam ini akan melaksanakan tugasnya
untuk penghijauan di hutan sekitar tempat tinggal. Dengan menanam pohon jati
dan pohon yang bisa diperlihara. Kegiatan ini akan disusul dengan pemungutan
sampah yang ada di sekitar wilayah perkotaan untuk menjaga kebersihan
lingkungan.
Hudi: Sudah kamu urus semua surat-suratnya Yud?
Yudi: Sudah beres dari kemarin Hud, tinggal yang ada di jalan perkotaan nanti
nyusul saja langsung datang untuk meminta ijin.
Hudi: Oke aku serahkan semua padamu.
Hudi: Untuk jenis pohonnya sudah terkumpul berapa dari anggota, Feti?
Feti: Sudah mencapai 70 Hud. Menunggu yang lain datang. Setiap anggota tidak
hanya
satu membawanya.
Hudi: Itu lebih baik untuk penanaman di hutan gundul nantinya.
Hudi: Peralatan sudah semua Supat dan Sam?
Supat dan Sam: Sudah semua Hud.
Hudi: Kita tinggal nunggu Bari dan Tini yang akan mengarahkan jalan untuk
menuju hutan.
Bari: Untuk semua anggota sebelum berangkat kita berdoa dahulu menata niat
bahwa komunitas ini hanya untuk alam dan bersosialisasi dengan masyarakat
sekitar. Berdoa dimulai.
Suasana hening tercipta disusul teriakan para anggota komunitas alam.
Perjalanan menuju hutan melewati kota diarahkan oleh Tini sebagai penunjuk
jalan.
Bari: Hud, nanti bagianmu untuk sambutan menancapkan pohon di hutan. Aku mau
menyusul Pak Kepala Desa setempat untuk penyemetan pertama.
Hudi: Beres. Semangat Ri.
Sam: Kalau komunitas alam ini terus berjalan, respon positif dari masyarakat
semakin besar.
Supat: Pasti itu, lihat saja mereka kagum melihat kita.
Yudi: Jangan kepedean. Kita untuk lama dan kembali kepada alam.
Feti: Semboyan oh semboyan.
Yudi: Benarkan?
Tini: Untuk semua anggota, semua peralatan yang dibawa harus diletakkan di
tempat yang telah disediakan. Sebentar lagi kita sudah memasuki hutan gundul
yang akan ditanami pohon. (intruksi Tini dari depan).
Hudi: Tini tegas juga ya?
Yudi: Naksir ya.
Hudi: Boleh juga.
Yudi: Memangnya mainan boleh?
Yudi: Hahaha...
Pemandangan hutan gundul menyelimuti mata anggota komunitas alam. Bari sudah
bersama Bapak Kepala Desa setempat. Para anggota sudah siap untuk acara
penghijauan dengan membawa tanaman masing-masing.
Hudi: Terima kasih atas kehadiran Bapak kepala desa untuk menyempatkan waktu
kepada kami komunitas alam sebagai bentuk sosialisasi penghijaun di hutan kita
yang gundul agar tumbuh pohon yang hijau kembali. Acara penghijauan segera
dimulai. Dimohon untuk Bapak Kepala Desa sebagai penyemat pertama kali menanam
pohon di hutan gundul ini.
Teriakan para anggota dan semangat komunitas alam ini sangat terlihat ketika
para anggota menanam pohon di hutan gundul ini. Hal ini tercipta dari banyaknya
pohon yang ditanam di area hutan gundul ini.
Bari: Sambil istirahat dan menikmati makanan yang disediakan, untuk acara
selanjutnya kita akan membersihkan di wilayah kota. Ini mewujudkan dan memberi
contoh kepada masyarakat yang berada di kota agar menjaga kebersihan. Semangat!
Feti: Lihat tuh bari tegas minta ampun.
Sam: Cie...
Feti: Apa?
Sam: Naksir ya?
Feti: Sedikit kagum saja.
Sam: Naksir ama aku saja.
Feti: Apa-apaan sih Sam ini.
Hudi: Siapkan Sam dan Supat untuk peralatan yang dibagikan kepada anggota. Feti
saja.
Feti: Sam itu!
Sam dan Supat: Siap bos!
Perjalanan menuju kota telah sampai dan banyak masyarakat takjub melihat
komunitas alam ini berjalan menelusuri jalan di kota hanya untuk memunguti
sampah. Bak truk juga dipanggil oleh Tini untuk ikut andil pemungutan sampah di
kota.
Hudi: Sampah yang sudah penuh kumpulkan di bak truk (teriak Hudi).
Yudi: Wah, lihat di sana banyak yang ikut memunguti sampah.
Supat: Syukurlah, komunitas alam ini bermanfaat.
Bari: Acara hari ini menyenangkan Hud. Terima kasih sayang.
Tini: Ssst...
Hudi: Kalian sudah jadian? Haduh kalah start kalau kayak gini.
Barti: Yang tua mengalah. Hahaha...
Sam: Ini ada Feti, Hud.
Hudi: Hehehe... (lirik Huda kepada Feti).
Post a Comment
Post a Comment