-->

Partners

Pengertian Keanekaragaman Hayati Dan Tingkatanya




Sudah kita ketahui bersama bahwasanya Keanekaragaman Hayati di Negri syurga ini, negri yang tongkat kayu dan batu menjadi tanaman, yakni Indonesia. begitu tinggi keanekaragamannya baik itu flora maupun Faunanya, hal ini tentu saja haruslah di manfaatkan sebaik-baiknya untuk kesejahtraan masyarakat Indonesia dan juga masyarakat Dunia. Keanekaragaman hayati adalah istilah yang di gunakan secara umum untuk derajat keanekaragaman sumberdaya alam hayati, meliputi jumlah maupun frekuensi dari ekosistem, spesies, maupun gen di suatu daerah.


Pada dasarnya keanekaragaman melukiskan keadaan yang bermacam-macam terhadap suatu benda yang terjadi akibat adanya perbedaan dalam hal, ukutan, bentuk, tekstur maupun jumlah, Sedangkan kata hayati itu sendiri berarti sesuatu yang hidup, jadi Keanekaragaman Hayati bisa di artikan sebagai keanekaragaman atau keberagaman dari mahluk hidup yang bisa terjadi akibat adanya Perbedan-perbedaan, di antaranya perbedaan bentuk, ukuran, warna, jumlah tekstur, penampilan dan juga sifat-sifatnya.
Keanekaragaman Hayati terkadang sering di kenal dengan sebutan biodiversitas (bahasa Inggris: biodiversity). Aspek yang berbeda dari keanekaragaman hayati semua memiliki pengaruh yang sangat kuat antara satu dengan yang lainnya, Kita mulai akan memahami hubungan antara makhluk hidup dan lingkungan mereka melalui artikel ini dan penjelasan di website genggaminternet.com. Keanekaragaman juga dapat membantu kita dalam kehidupan kita sehari-hari. akan tetapi taukah kamu jika gas rumah kaca yang dihasilkan oleh aktivitas manusia yang menumpuk di atmosfer akan menyebabkan perubahan iklim. Perubahan iklim merupakan ancaman besar bagi keanekaragaman hayati di seluruh Dunia.


Macam-Macam Keanekaragaman Hayati
Jika kita sudah membahas dan mulai memahami tentang Pengertian Keanekaragaman hayati, maka sekarang kita akan melangkah ke pembahasan yang lebih Menarik lagi, yakni tentang Tingkatan-tingkatan dalam Keanekaragaman, secara pengertianya keanekaragaman hayati dapat kita pilah menjadi tiga bagian, yakni keanekaragaman gen (genetik), keanekaragaman spesies (jenis), dan keanekaragaman ekosistem. Untuk penjelasan secara lengkapnya mengenai Ketiga tingkatan tersebut silahkan menyimaknya di bawah ini.
1. Keanekaragaman Gen

Keanekaragaman gen merupakan variasi atau perbedaan gen yang terjadi dalam satu jenis atau spesies makhluk hidup. Keanekaragaman gen dapat menyebabkan variasi antarindividu sejenis. Contohnya Seperti keanekaragaman tanaman padi dan mangga, yang memiliki banyak sekali ragam dan jenisnya, walaupun mereka sama-sama mangga ataupun sama-sama padi. Tanaman padi terdapat beberapa macam atau varietas seperti IR, PB, kapuas, rojolele, dan sedani. Tanaman mangga memiliki banyak varietas seperti arum manis, manalagi, gadung, dan golek. Keanekaragaman mangga dan padi disebabkan oleh variasi gen, bagai mana kamu sudah mulai faham sekarang bukan.?
Perbedaan ini mampu menyebabkan sifat yang tidak tampak (genotipe) dan sifat yang tampak (fenotipe) pada setiap makhluk hidup menjadi berbeda. Variasi makhluk hidup dapat terjadi akibat perkawinan sehingga susunan gen keterunannya berbeda dari susunan gen induknya. Selain itu, variasi makhluk hidup dapat pula terjadi karena interaksi gen dengan lingkungan.

2. Keanekaragaman Spesies

Keanekaragaman Spesies merupakan keragaman yang dapat di temukan di suatu kelompok maupun komunitas di suatu tempat tertentu, Perbedaan ini sangatlah mudah di bedakan karena dapat di lihat dengan mata terbuka, hal ini karena perbedaan itu begitu ketara,
Sebagai contoh agar kita mudah dalam Memahaminya, Seperti keanekaragaman yang terjadi antara kurma, sagu dan kelapa. Meskipun tumbuh-tumbuhan itu merupakan satu kelompok tumbuhan palem-paleman,akan tetapi masing-masing memiliki fisik yang berbeda dan hidup di tempat yang berbeda. Seperti kelapa tumbuh di pantai, kurma tumbuh di daerah kering dan sagu tumbuh di pegunungan basah (rawah gambut).
Jika kita melihat lagi Contoh Keragaman yang ada pada binatang, karena contoh di atas merupakan keragaman pada tumbuhan, nah contoh untuk binatang adalah : Kucing, Singa dan Harimau. Ketiga hewan teramsuk dalam satu kelompok kucing.  Akan tetapi singa, kucing dan harimau terdapat perbedaan fisik yang sangat jauh, habitat dan tingkah lakunya.

3. Keanekaragaman Ekosistem

Keanekaragaman yang terjadi pada tingkat ekosistem merupakan akibat dari interaksi yang sangat kompleks melalui komponen biotik dengan komponen abiotik.
Interaksi biotik
Interaksi biotik dapat terjadi pada makhluk hidup satu dengan makhluk hidup yang lainya(baik di dalam jenisnya ataupun antar jenisnya) yang membentuk suatu komunitas. sedangkan Interaksi Biotik.
Interaksi abiotik
interaksi abiotik dapat terjadi antara mahluk hidup dengan lingkungan fisik, yaitu suhu, cahaya dan lingkungan kimiawi, antara lain, air, mineral dan keasaman .
Dengan adanya beranekaragamnya kondisi lingkungan dan keaneka ragaman hayati, maka terbentuklah keanekaragaman ekosistem. yang mana Tiap-tiap ekosistem memiliki keanekaragaman makhluk hidup tertentu pula. Cotohnya, ekosistem padang rumput, ekosistem pantai, ekosistem hutan hujan trofik, dan ekosistem air laut. Tiap-tipa ekosistem mempunyai ciri fisik, kimiawi, dan biologis tersendiri. Flora dan fauna yang terdapat dsalam ekosistem tertentu berbeda dengan flora dan fauna yang terdapat didalam ekosistem yang lain.
Perubahan iklim Juga mempengaruhi suhu udara dan laut, panjang musim, permukaan air laut, pola arus laut dan angin, tingkat curah hujan, serta hal-hal lainnya. Perubahan ini mempengaruhi habitat dan perilaku banyak spesies yang berbeda. Banyak yang tidak akan mampu beradaptasi cukup cepat dan dapat punah. Maka dari itu Mulai sekarang adalah menjadi Tugas manusia utuk bersama-sama lebih sadar dan menjaga Lingkungan sekitar untuk Kebaikan bersama juga.
Dengan adanya artikel Pengertian Keanekaragaman Hayati  ini semoga bisa membantu adik-adik yang masih duduk di bangku sekolah bisa lebih mudah lagi belajarnya, Oleh karena itu alangkah Bahagianya saya jika anda yang membaca ini mau membagikan  artikel ini kepada teman-teman atau siapa saja melalui media sosial, seperti facebook dan juga yang lainya, karena merupakan suatu kebahagiaan yang tidak dapat di lukiskan ketika apa yang kita buat, apa yang kita tulis bisa bermanfaat dan dapat membantu banyak orang, teirma kasih, kamu bisa juga membaca artikel sebelumnya yang sudah saya bagikan pada kesempatan yang lalu yakni macam-macam jaringan tumbuhan.

 A. LATIHAN

Cermati gambar di bawah ini kemudian jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut:

1. Pada gambar A termasuk kedalam keanekaragaman pada tingkat apa?
2. Faktor apa yang menyebabkan keanekaragaman pada gambar A
3. Pada gambar B termasuk kedalam keanekaragaman pada tingkat apa?
4. Berikan contoh keanekaragaman yang sepadan dengan keanekaragaman gbr.B
5. Pada gambar C termasuk kedalam keanekaragaman pada tingkat apa?
6. Faktor apa yang menyebabkan terjadinya keanekaragaman pad gambar C?
7. Khas daerah manakah gambar berikut:

Bagaimana hasil pekerjaan anda? Saya yakin anda mampu mengerjakan dengan benar. Setelah yakin anda telah menguasai materi modul ini dengan baik,maka kerjakanlah tugas mandiri berikut ini dengan sungguh-sungguh.
Usahakanlah untuk tidak melihat kunci jawaban terlebih dahulu. Cocokan jawaban anda setelah selesai mengerjakan tes tersebut dengan kunci jawaban yang disediakan. Jika ternyata anda belum merasa puas kerjakan tugas mandiri sekali lagi.

B. TUGAS MANDIRI
JAWABLAH PERTANYAAN BERIKUT DENGAN JELAS!
1. Jelaskan keanekaragaman hayati tingkat gen dan berikan contohnya !
2. Apa perbedaan keanekaragaman tingkat gen dengan keanekaragaman tingkat jenis?
3. Faktor apa yang menyebabkan terjadinya keanekaragaman tingkat ekosistem?
4. Faktor apa saja yang menyebabkan kemunculan suatu fenotip?
5. Mengapa anda dalam satu keturunan tidak ada yang memiliki wajah yang sama?

C. UJI KOMPETENSI 
Pilihlah satu jawaban yang Anda anggap paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada huruf di depan jawaban tersebut.

1. Perbedaan yang ditemukan di antara sesama ayam dalam satu kandang disebut:
A. evolusi
B. adaptasi
C. variasi
D. keberagaman
E. adaptasi dan variasi

2. Di antara individu sejenis tidak pernah ditemukan yang sama persis untuk semua sifat. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan…………
A. lingkungan
B. induknya
C. jenisnya
D. lingkungan dan gen
E. gen dan plasma nutfah

3. Keanekaragaman ekosistem ditunjukkan oleh adanya perbedaan komponen berikut ini, kecuali:
A. sumber energi primer
B. jenis produsennya
C. produktifitasnya
D. jenis konsumennya
E. komponen biotiknya

4. Dua makhluk hidup menempati daerah yang sama dapat disebut spesies apabila …….
A. habitat dan warna rambutnya sama
B. warna dan bentuk rambutnya sama
C. jenis makanan dan cara makannya sama
D. cara reproduksi dan jumlah anaknya sama
E. dalam perkawinan menghasilkan turunan fertil

5. Anjing pudel dapat dikawinkan dengan anjing boner. Anjing-anjing tersebut dapat melahirkan anak-anak yang fertil karena anjing-anjing tersebut ……
A. satu genus
B. satu familia
C. satu species
D. satu ordo
E. satu kingdom

6. Hutan bakau di Kalimantan, hutan hujan tropis di Jawa Barat, dan savanna di Papua, merupakan contoh keanekaragaman hayati tingkat …….
A. genetik
B. species
C. ekosistem
D. populasi
E. individu

7. Keanekaragaman warna bulu, misalnya pada burung parkit, merupakan hasil segregasi gen secara bebas. Contoh keanekaragaman bulu pada burung parkit tersebut merupakan adanya keanekaragaman tingkat ……
A. gen
B. genus
C. ekosistem
D. species
E. individu

8. Makhluk hidup penghuni bumi ini begitu beraneka ragam. Sumber keanekaragaman makhluk hidup tersebut adalah …………..
A. sperma
B. ovum
C. gen
D. kromosom
E. zigot

9. Berikut ini yang bukan faktor-faktor penyebab terjadinya keaneragaman hayati adalah:
A. variasi genetik
B. keaneragaman jenis
C. keanekaragaman genetik
D. keanekaragaman daur energi
E. keanekaragaman ekosistem

10. Variasi gen dalam tingkat jenis dapat menyebabkan terbentuknya ………
A. individu
B. varietas
C. species
D. populasi
E. ekosistem



KUNCI JAWABAN

A.    SOAL LATIHAN
1.      Termasuk keanekaragaman gen
2.      Karena adanya perkawinan individu sejenis sehingga terjadi variasi susunan perangkat gen hasil perpaduan ke dua induk.
3.      Keanekaragaman tingkat jenis.
4.      Contohnya pada familia palmae atau arecaceae yaitu palem, kelapa pinang, lontar, yang memperlihatkan perbedaan-perbedaan pada tinggi batang, ukuran daun, dan bunga.
5.      Pada tingkat ekosistem
6.      Perbedaan letak geografis, yang menyebabkan terjadinya perbedaan temperature,
curah hujan, intensitas cahaya matahari, sehingga akan berpengaruh terhadap jenis-jenis flora dan fauna yang menempati suatu daerah.
7.      Gambar A khas daerah Sumatra
Gambar B khas daerah Bali
Gambar C khas daerah Nusa Tenggara
Gambar D khas daerah Irian Jaya
Gambar E khas derah Sulawesi
Gambar F khas daerah Kalimantan.
8.      Termasuk keanekaragaman tingkat jenis

B.     TUGAS MANDIRI
1.      Perbedaan-perbedaan yang terdapat dalam satu spesies. Contohnya: berbagai macam buah mangga, berbagai macam buah jeruk
2.      Keanekaragaman tingkat gen ditunjukan adanya variasi pada satu spesies. Sedangkan keanekaragaman tingkat jenis dapat ditunjukan dengan adanya berbagai jenis mahluk hidup.
3.      Faktor lingkungan, misalnya letak geografis
4.      Faktor gen dan lingkungan.
5.      Karena ada nya perbedaan susunan perangkat gen, yang merupakan penggabungan dari ke dua induknya.

C. KUNCI JAWABAN UJI KOMPETENSI


NASKAH DRAMA BAHASA JAWA LINGKUNGAN HIDUP

Wektu pelajaran PLH ing kelas 9A

Guru PPL : “Anak-anak dina iki kita bakal mbahas ngenani bab Lingkungan Hidup.”
Murid : “Inggih bu.”
Guru PPL : “Sapa sing ngerti artine lan cara ngrumat lingkungan hidup?” (tanya Guru PPL)
Izzah : “Kula bu. Lingkungan hidup yaiku kabeh barang sing ana ing alam, bumi utawa bagian saka bumi sing iso mengaruhi uripe uwong (jawabe Izzah.)
Guru PPL : “Bener banget sing diomongno Izzah maeng.

Pelajaran tetep dilaksanakake nganti bel moleh muni yaiku jam 11.30.
Tet… Tet… Tet…

Elsa & Intan : “Yeahh moleh!” (karo nggebrak meja)
Faradila : “Heh kon duo ubur-ubur iso meneng gak seh?” (tegur Faradila)
Elsa & Intan : “Iyo-iyo biasa ae lo.”
Guru PPL : “Wes-wes ojo rame wae, ndang dipimpin doa. Sopo sing nyiapake?”
Izzah : “Faradila bu.”
Faradila : “Siyaga! Monggo dunga sesarengan! Cekap! Atur salam!”
Murid : “Assalamualaikum Wr. Wb.”
Guru PPL : “Waalaikumsalam.”

Kabeh murid salim marang guru PPL banjur metu kelas kabeh. Nanging duo ubur-ubur, Faradila, Izzah sek tetep ndek kelas. Duo ubur-ubur rame perkara bungkus permen, nanging Faradila lan Izzah piket ngrijiki kelas.

Elsa : “Iku bungkusmu Tan!” (ngekeki bungkus permen marang Intan)
Intan : “Guduk El. Iki loh guduk bungkusku !” (engkele Intan)
Elsa : “Enak e talah kon iki lek ngarani aku. Aku lo gak mangan permen.”
Intan : “Kok iso lali seh awakmu El, lah mang seng njaok permen nang aku pas
pelajaran PLH sopo hah?”
Elsa : “Ohyo aku yo. Tapi sak elengku awakmu yo melok mangan kok.”

Ujug-ujuge Faradila teko lan nyamperi duo ubur-ubur seng engkel-engkelan bungkus permen.

Faradila : “Ono opo toh iki? Rame ae tak rungokno tekan njobo.”
Intan : “Iki lo Dil, Elsa gak ngakoni lek bungkus permen iki gotekane de’e.”
Elsa : “Awakmu iku melok mangan pisan Tan. Yo mosok awakmu lali?”
Faradila : “Ngene ae wes, bungkus permen iki dibagi loro. Sing iki Intan, tugelan
liyane Elsa.”

Arek loro metu saka kelas banjur ngguwak sampah

Elsa : “Tan awakmu seng mbukak tong sampah e!”
Intan : “Wegah seh! Yowes lah.”

Sakwise iku, Elsa ngejar Intan sampek Elsa lan Intan ora sadar yen Elsa lan Intan wes ngidek-ngidek wit-witan ing sakcedhake. Ora suwe banjur kedadean iku Izzah teko.

Izzah : “Elsa..Intan... rinio kabeh !!!”

Elsa lan Intan ngampiri Izzah.

Elsa : “Ana apa Zah, awakmu nyeluk aku lan Intan?”
Izzah : “Awakmu gak ngerti a?, awakmu iku wes ngrusak wit-witan ndek taman iki.”
(Izzah nuding taman)
Intan : “Lho kok iso i loh? Awakdewe (Intan lan Elsa) lho gak lapo-lapo, senengane
ngarani wong ae.” (saute Intan)
Elsa : “Iyo i, aku setuju ambek Intan.”
Izzah : “Kowe iki kok angel temen dikandani se, kowe kabeh iku wes ngrusak
taman iki.”(karo nada dhuwur)
Elsa : “Lha aku gak ngerasa ngidek-ngidek wit-witan iki kok.”
Izzah : “Lha iki se buktine, lek kowe kabeh ngrusak wit-witan iki.”
(karo nuding wit-witan sing wes rusak)
Elsa : “Enak aee, iku encen wes rusak soko wiwitan.”

Izzah mek merengut nanggepi duo ubur-ubur. Sakwise iku Intan lan Elsa ninggal Izzah dhewean seng mrengut karo rasa mangkel nang Izzah

Elsa : ”Opo ae se izzah iku? Sengane ngamuk-ngamuk ora jelas!!”
Intan : “Iyo encen, emakku ae ora tau nyeneni aku, lha dipikir areke sapa kok wani
nyeneni awakdewe.”

Sauntoro iku, Izzah sing lagi nesu karo Intan lan Elsa ketemu Faradila lan Guru PPL ing tengah dalan.

Faradila : “Izzah....??” (Faradila nyapa Izzah karo tingkah e sing lucu)
Izzah : “Ana opo Dil?” (karo wajah seng melas)
Faradila : “Lho awakmu opo o Zah?”
Izzah : “Ora ana opo-opo kok Dil.”
Guru PPL : “Kowe iki opo o se Zah? Kok gak koyok biasane. Koyok e mang yo ora opo-opo. Ana masalah apa se ?”
Izzah : “Ngeten lho Bu, Kulo lagi kesel nang Elsa lan Intan."
Guru PPL : “Opo o bocah loro iku? Nggawe ulah maneh tah ?”
Faradila : “Tak bedek yo, arek loro iku mari ngrusak wit-witan ndek taman cedek gazebo yo?”
Izzah : “Lho, awakmu kok ngerti Dil? Awakmu ndelok bocah loro iku mang a?”
Guru PPL : “Oalah.. kuwi toh masalah e?”
Izzah : “Inggih bu. Kula sampun sayah ngandani bocah kale menika.”
Guru PPL : “Yo seng sabar nak. Ehm.. ibu nduwe ide.”
Faradila : “ Punapa niku bu? Kita ajenge ngertos.”

Izzah, Guru PPL, lan Farafaradila padha bisik-bisikan.

Guru PPL : “Kepriye? Gelem opo ora?”
Izzah&Faradila: “Oke bu. Laksanakan!”

Kabeh padha mencar. Izzah & Faradila mulih lan cepak-cepak piranti kanggo ngelancarake rencana bareng Guru PPL alias Bu Yeni.

Dina menene, wektu bel istirahat kesiji muni. Duo Ubur metu saka kelas nang kantin arep tuku jajan, sakwise tuku Elsa lan Intan mbalik nang kelas.
Elsa : “Enak yoh?”
Intan : “Iyo.”

Gak sengaja Elsa ngguwang bungkus jajane kuwi ing ngisor bangkune Faradila. Bel melbu muni diiringi melbune Ibu Guru Guru PPL.

Guru PPL : “Kuwi resekke sapa. Dil?”
Faradila : “Kula mboten ngertos, Bu. Niku sanes resek kula. Nanging kala wau kula mirsani Elsa bucal resek niku.”
Elsa : “Mboten kok, Bu.”
Guru PPL : “Terus dhuwekke sapa?”
Elsa : “Wong jelas-jelas ing bangkumu kok, Dil!” (nunjuk Faradila)
Faradila : “Sanes kula, Bu. Tapi nggeh mboten napa-napa pun, kula mawon sing  ngguwang.”

Bu Yeni ngelanjutake pelajaran.

Guru PPL : “Dadi cah, awakmu kuwi aja seneng ngguwang resek sembarangan. Aja kaya iku mang, resek cilik wae marai gelut.”
Murid : “Inggih, Bu.”

Pelajaran mlaku katon tenang lan ayem. Ora kerasa bel pratanda mulih sekolah muni.
Murid-murid padha ninggalake kelas. Faradila, Izzah, lan Guru PPL isih ana ing kelas.
Sakwise iku kabeh pada ngomongake masalah sing wes direncanakake

Guru PPL : “He cah, rinio!!” (utus Guru PPL)

Sakwise iku bocah loro kuwi marani Guru PPL karo rai penasaran.

Faradila : “Wonten napa, Bu?”
Guru PPL : “Enake lapo iki?”
Izzah : “Oalah bu..bu.. kulo kinten wonten napa.”
Guru PPL : “Loh yoopo....rencana sing wingi?”
Faradila : “Oh, enggeh Bu.”
Guru PPL : “Yoopo bahan e, opo wes disiapno?”
Izzah : “Enggeh Bu, sampun kula siapake sedanten. Sekedap, nggeh Bu.”
(ambek njupuk bahane)
Guru PPL : “Muantebb! Yen ngene mengko iso langsung nglakoni rencanane awakdewe.”
Izzah : “Punapa mboten sakniki mawon ta Bu?"
Guru PPL : “Yo ora popo, lek ngono yo ayo!”
Izzah : “Nggeh, ngoten a Bu.”
Faradila : “Luwih cepet, luwih apik.”

Bari iku arek loro budal nang panggon tongkrongan duo ubur-ubur gawe nglakokno rencanane.

Intan : “Eh lapo arek-arek iku sok ngatur awak dewe. Dipikir arek-arek iku sopo!”
Elsa : “Emboh i.. Wegah aku sok teyang kabeh iku arek-arek.” (jawabe Elsa)
Intan : “Hah? Opo iku sok teyang?”
Elsa : “Hoalah Tan ngono ae gak ngerti. Sok tau sok tau Tan.”
Intan : “Oo.. koyok kon berarti? Haha…”
Elsa : (rai datar)
Intan : “Mboh wes El sakarepmu.” (karo metiki godhong ndek sebelah banjurDimmorat maritake ing lemah)

Tekan adoh ono sing merhatikno Elsa karo Intan.

Guru PPL : “Nah iku bocah e.”
Faradila : “Terus yakopo bu posisiku karo Izzah.”
Guru PPL : “Mengko ngene rek…” (ngomong ambek alon-alon) “Yokopo wes siap?”

PPL, Faradila, lan Izzah lagi ngomongno posisine dhewe-dhewe.

Guru PPL : “Wes siap a?”
Izzah : “Enggeh, siap Bu.”

Sakwise iku bocah-bocah pada nggolek posisi.
Faradila : “Huuuuu....”
Elsa : “He awakmu krungu suara a?”
Intan : “Kon opo o El?”
Elsa : “Sek a menengo Tan. Rungokno a, awakmu iki encen gak peka!!”
Intan : “Yo maaf a El, eh salah.. sepurane yo. Aku lali lek iki drama basa jawa.”
Elsa : “Kowe iki piye to, isin aku karo penonton.”

Suddenly, eh salah maneh. Moro-moro ana suara maneh.

Faradila : “Heh kon arek sing ngidhak-ngidhak tanduran, koyok gak duwe duso ae! Mbok pikir aku sampah opo? Aku iki yo urip koyok awakmu, saking ae awakmu gak tau ngerungokno aku nangis. Dirasa enak lek e diidhak-idhak.Yok opo lek harga dirimu diidhak-idhak karo wong liyo. Loro kan pasti rasane?! Ngertio ngono loh!”

Intan : “Loh, tanduran moso iso ngomong?”
Elsa : “Iyo Tan, tanduran gedhe iku seng ngomong.”
Intan : “Yok opo lek awake dhewe njaluk sepura nang tanduran iku?”
Elsa : “Emoh se! Koyok wong opo ae njaok sepuro neng tanduran!”
Faradilla : “Ya Allah kon iku wes ngidak ngidak ciptaane Allah, nyadar ngono loh!”
Intan : “Uwes El ojok golek perkoro, sing bener awakdewe njaluk sepura nengtandurane.”
Elsa : “Iyo wes lah manut ae.”
Intan & Elsa : “Tanduran, aku njaluk sepura seng akeh nang awakmu.”
Faradila : “ Sepuramu bakal tak terima lek awakmu ben dina Jumat ngresiki sekolah wong loro thok! Lek gak aku bakal ngenehi hukuman luwih abot tekan iki!”
Intan : “Oh nggih, nggih, kita bakal ngresiki sekolah ben dina Jumat!"
Faradila : “Kowe kudu ngelakokno iku sak lawase!”
Elsa : “Oke tanduran, dina iki detik iki langsung tak rijiki karo Intan.”

Mari kedadean iku, Elsa lan Intan luwih iso njaga keresikan ing lingkungan cedheke, salah sawijining yaiku ing lingkungan sekolah.

Elsa : “Ayo Tan ngerijiki iki,cek sekolahe tambah apik lan rijik, cek awake dhewe gak diseneni ambek tanduran maneh.”
Intan : “Iyo El, ayo.”
Urip resik iku ngekeki awakdewe pawulangan kanggo ngrumat, lan kanggo ndadekake sesuatu sing endah tetep endah seteruse.

Ora ono kaendahan tanpo karesikan, sesuatu katon endah amarga wonten ing kahanan resik.

Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter